Modifikasi dan uji validitas dan reliabilitas inventori kesiapan menikah
Format: | Masters Bachelors |
---|---|
Terbitan: |
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
, 2004
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20344378-T-C Hirania Wiryasti.pdf |
Daftar Isi:
- Inventori Kesiapan merupakan disusun oleh Risnawaty (2003) sebagai alat diagnostik yang bertujuan untuk mengukur kesiapan menikah pada individu yang berada dalam tahap pranikah. lnventori tersebut merupakan inventori kesiapan menikah yang pertama kali disusun di Indonesia. Sebagai alat diagnostik yang baru inventori tersebut memiliki beberapa kekurangan. Untuk itu peneliti melakukan modifikasi terhadap lnventori Kesiapan Menikah. Modiikasi pertama adalah menambahkan teori yang lebih komprehensiti Dari Iangkah tersebut. peneliti menambahkan tiga aspek kesiapan menikah yaitu "Minat dan pemanfaatan waktu Iuang". "Perubahan pada pasangan dan pola hidup". dan “Latar belakang suku bangsa". Dua aspek pertama dgadikan sebagai domain baru dengan nama yang sama. Aspek yang ketiga dijadikan sebagai bagian dari domain “Latar belakang pasangan dan relasi dengan keluarga besar". Modifikasi berikutnya adalah menambahkan 16 item yang mengukur ketiga aspek yang baru. serta mengeliminasi I2 item asli dan memodifikasi 11 item asli pada lnventori Kesiapan Menikah. Modilikasi terakhir adalah mengubah pilihan jawaban. instruksi pengerjaan pernyataan dan data kontrol. Alat hasil modifikasi peneliti disebut dengan Modifikasi lnventori Kesiapan Menikah. Peneliti kemudian melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap Modifikasi lnventori Kesiapan Menikah. Caranya adalah dengan melakukan pengambilan data terhadap 52 individu yang akan melangsungkan pernikahannya yang pertama kali dalam jangka waktu maksimal 6 bulan mendatang. Validitas yang diiqi adalah construct valdity. Metode yang digunakan adalah infernal consistency yaitu mengkorelasikan skor total tiap domain kesiapan menikah dengan skor total kesiapan menikah. Rumus yang digunakan adalah pr-oducl-moment Pearson. Reliabilitas yang diuji adalah infernal consistency reliability. Metode yang digunakan adalah koefisien alpha Cronbach. Pengolahan data dilal-tukan dengan program komputer SPSS 1 1.O. Hasil yang diperoleh adalah Modifikasi lnvemori Kesiapan Menikah merupakan alat diagnoslik yang bertujuan untuk rnengukur ringkat kesiapan menikah individu. Wakru yang diperlukan untuk mengerjakannya kurang lebih 30 menit. Inventori ini lerdiri dari 8 domain. yaitu "Komunikasi"- “Keuangan". “Anak dan Pengasuhan". “Pembagian Peran Suami-Istri". "Latar Belakang Pasangan dan Relasi dengan Keluarga Besar". "Agama". "Minat dan Pemanfaalan Waktu Luang". “Perubahan pada Pasangan dan Pola Hidup". Hasil uji validitas menunjukkan bahwa domain “Komunikasi". “Keuangan". “Latar belakang pasangan dan relasi dengan keluarga besar". serta "Minal dan pemanfaatan waktu luang" memiliki validitas yang cukup balk. Domain "Anak dan pengasuhan". “Pembagian peran suami istri". serta "Agama" memiliki validitas yang sedang. Sedangkan domain “Perubahan pada pasangan dan pola hidup" tidak valid. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa domain "Komunikasi". “Anak dan pengasuhan". sorta “Minat dan pemanfaatan waktu luang" memiliki reliabilitas yang cukup baik. Namun domain ‘'Keuangan". “Latar belakang pasangan dan relasi dengan keluarga besar". "Agama". Serta “Perubahan pada pasangan dan pola hidup" memiliki reliabilitas yang kurang balk. Hasil terakhir adalah ada 19 item yang perlu direvisi arau dieliminasi unruk meningkatkan reliabilitas Modifikasi lnventori Kesiapan Menikah. Secara keseluruhan domain yang dapat langsung digunakan dalam mengukur kesiapan menikah pada individu adalah "Komunikasi'’. “Anak dan pengasuhan". serla “Minat dan pemanfaalan waktu Iuang". Domain lainnya masih perlu direvisi dan ditelaah lebih Ianjut. Sebagai saran praktis. Modifikasi lnvenlori Kesiapan Menikah dapat digunakan oleh individu dan konselor pernikahan unnuk mengetahui tingkat kesiapan menikah dan aspek-aspek kesiapan menikah yang masih perlu dikembangkan. Untuk penelitian selanjutnya. disarankan agar melakukan perbaikan alat dan menggunakan metodologi penelitian yang lebih rinci.