Permasalahan emosi dan perilaku pada anak-anak usia sekolah yang mengalami attention deficit/hyperactivity disorder
Format: | Masters Bachelors |
---|---|
Terbitan: |
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
, 2003
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20342935-T-Francisca.pdf |
Daftar Isi:
- Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) didefinisikan sebagai suatu gejala ketidakmampuan untuk memusatkan perhatian dan/atau hiperaktivitas- impulsivitas yang berlangsung terus menerus pada taraf yang maladaptif dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Anak-anak ADHD mempunyai resiko yang tinggi untuk mengalami masalah akademis maupun sosial. Lingkungan sering mernarahi, menghukum, menolak atau memberikan label negatif, kepada mereka. Kegagalan yang dialami, terutama dalam bidang akademis, dan reaksi negatif ini dapat memperburuk keadaan dan menimbulkan masalah karena anak-anak ADHD sangat sensitif baik secara emosional maupun neurologis. Oleh karena itu, penelitian ini berlujuan untuk melihat permasalahan emosi, perilaku dan keadaan atau reaksi lingkungan terhadap anak-anak ini, melalui tes Human Figure Drawing’s (HFDS), Child Behavior Checklist (CBCL) dan alloanamnesa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana fokus perhatiannya unluk mendapatkan informasi yang mendalam mengenai masalah yang diteliti_ Data yang digunakan berasal dari kasus-kasus yang ada di Klinik Bimbingan Anak Falcultas Psikologi UI. Kriteria subyek penelitian adalah didiagnosa ADHD, IQ berada pada taraf rata-rata dan berusia 6 tahun 0 bulan sampai dengan 9 tahun 0 bulan. Jumlah subyek penelitian yang digunakan adalah 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan emosi yang paling menonjol adalah kesulitan dalam mengontrol impuls-impuls dan dalam membina hubungan dengan orang lain. Sedangkan permasalahan tingkah laku yang paling menonjol adalah masalah konsentrasi. Pola asuh yang menonjol dalam keluarga adalah adanya pemberian hukuman fisik, seperti memukul, mencubit, dalam menerapkan disiplin. Guru juga memberikan hukuman yang berupa penambahan tugas atau jam belajar di sekolah. Dalam pergaulan, mereka biasa dijauhi oleh teman-temannya.