Rancangan program pelatihan keterampilan komunikasi interpersonal di PT X / Elias Wirotama

Main Author: Elias Wirotama, author
Format: Masters Bachelors
Terbitan: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2005
Subjects:
Online Access: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20342690-T-Elias Wirotama.pdf
Daftar Isi:
  • PT X merupakan perusahaan penanaman modal asing yang bergerak di bidang ekspor barang jadi yang berdiri tahun 2003. Dengan tenaga kerja yang bermula dari dua orang, hingga sekarang berjumlah enam orang, serta hubungan antara satu individu dengan individu lain masih cenderung informal, maka perusahaan ini dapat dikatakan masih berupa organisasi struktur sederhana. Seiring dengan perkembangan perusahaan, pimpinan menilai bahwa karyawan belum memberikan peningkatan unjuk kerjanya. Karyawan tidak termotivasi untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Setelah melakukan wawancara dengan seluruh karyawan dan pimpinan, serta observasi di perusahaan, maka diindikasikan adanya permasalahan komunikasi antara pimpinan dan karyawan. Komunikasi merupakan faktor yang penting karena komunikasi dapat mengendalikan perilaku individu dalam organisasi. Selain itu, hampir tiga perempat dari seluruh aktivitas kerja seorang karyawan digunakan untuk berkomunikasi seperti menulis, membaca, berbicara, dan mendengarkan. (Robbins, 2003). Komunikasi menjadi efektif ketika makna pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan sama dengan yang diterima oleh penerima pesan. Namun demikian, dalam kenyataannya, tidak selalu komunikasi belja\an dengan efektif, karena mengalami hambatan-hambatan seperti adanya ketidakjelasan verbal atau ambiguitas, makna ganda, yang dapat menyebabkan distorsi pesan sehingga pesan yang diterima tidak sama dengan yang disampaikan. Faktor-faktor individual seperti pengalaman, persepsi pengirim pesan terhadap penerima pesan atau sebaliknya, dapat berpengaruh pada proses penyampaian pesan. Dalam perusahaan, hambatan-hambatan komunikasi yang ditemui misalnya, pendapat bawahan sering tidak dianggap oleh pimpinan, bawahan menjadi ragu untuk menyampaikan pendapatnya ----~-ยทยทยท--- karena pimpinan merasa masukan yang diberikan bawahan dapat merusak rencananya. Untuk dapat meningkatkan efektivitas komunikasi, maka penulis merekomendasikan rancangan program pelatihan kepada seluruh tenaga kerja di PT X Tujuan rancangan program pelatihan ini pada akhimya adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan komunikasi interpersonal, sehingga perilaku-perilaku yang menghambat efektivitas komunikasi dapat diubah, tentunya dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa pada rancangan program. Metode-metode yang dipakai dalam rancangan program pelatihan ini merupakan campuran dari metode pelatihan pada peketjaan dan pelatihan di luar pekerjaan (on-the-job training dan off-the-job training). Hal tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan kondisi perusahaan, dipandang dari tersedianya dana, sarana-prasarana, waktu, serta jumlah tenaga kerja yang ada untuk menjadi peserta pelatihan.