Kajian Awal: pengalaman perempuan dalam menjalani nikah sirri dan dampaknya bagi perempuan {studi kasus di Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur) = Preliminary study: women's experience in practicing nikah sirri and its impact on women's lives (a case study at Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur)
Format: | Masters Bachelors |
---|---|
Terbitan: |
Program Pascasarjana Universitas Indonesia
, 2002
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20341442-T32823-Effi setiawati.pdf |
Daftar Isi:
- Penelitian ini mengungkapkan pengalaman perempuan yang melakukan nikah sirri (pernikahan yang tidak dicatatkan di Kantor Urusan Agama). Untuk mengetahui mengapa perempuan melakukan nikah sirri dan dampaknya, penelitian ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan, konsep perkawinan menurut Islam. dan konsep diskriminasi berdasarkan gender. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis yang berperspektif perempuan. Sepuluh perempuan yang menjalankan nikah sirri diwawancara secara mendalam dengan menggunakan metode penelitian oral history. HasH pene1itian menunjukkan bahwa perempuan ini rnenerirna kerugian daripada kebaikan. Sehalikuya, laki-laki rnenjadikan nikah sirri sebagai alat untuk mengesahkan praktek poligami atau untuk mengingkari kewajihan mereka memberikan nafkah kepada istri, atau bahkan untuk memperlakukan istrinya secara sewenang-wenang. <hr> <b>Abstract</b><br> This research uncovers women's experience practicing nikah sirri (a marriage which is not officially recognized by the state). While using women's own perspectives on this type of marriage, the research also app!y<concept of marriage in Islam, of prevailing customs, and of gender-based discriminations, to identifY factors driving women to practice this marriage and its impact on women's lives. The research is using qualitative approach and analysis in women's perspective. Using oral history method, ten women practicing nikah sirri selected as subject research were interviewed. Research findings show that these women rather experience bad condition than the good one in their marriage. On the contrary~ men make use of nikah sirri to legitimize their polygamous marriage as well as to free themselves from their obligation to provide financial support fur the wife or even to allow them to perfom arbitrary actions against their wives.