Analisa tingkat kecelakaan kerja beresiko tinggi (high potencial incident) tahun 2001-2006 di Premier Oil Indonesia = accident and risk analysis for high potential incident year 2001-2006 in Premier Oil Indonesia

Format: Masters Bachelors
Terbitan: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia , 2007
Subjects:
Online Access: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20341128-T32494-Triyono rakhmadi.pdf
Daftar Isi:
  • Minyak & gas bumi merupakan salah satu penentu neraca devisa negara indonesia. Pertingkatan produksi migas selalu tidak seimbang dengan peningkatan konsumsinya balk untuk penggunaan langsung maupun produk turunannya dalam berbagai sektor industri. Premier Oil Indonesia (POI) adalah salah satu KPS (Kontraktor Production Sharing) minyak dan gas bumi yang ada di Indonesia yang dalam operasinya menggunakan teknologi tinggi dengan investasi yang cukup besar dan kecelakaan kerja yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian bagi pekerja, perusahaan dan lingkungan. Di POI, Occupational Health and Safoty Management System (OHSMS) menjadi bagian dari keseluruhan sistem manajemen. Tujuan dan sasaran KJ terintegrasi dalam ~tiap rencana, langkah kerja dan target spesitlk yang harus dicapai. Selarna kuron waktu 6 (enam) tabun dari 2001 - 2006, ada sekitar 380 kasus kecelakaan keija yang terjadi dan dilaporkan. Mulai awal tabun 2007 POI ingin lebih meningkatkan kinerja KJLH-nya dengan memasukan kasus Higb Risk (High Potential) Incident menjadi salah satu indikator K3LH seiain Incident Rate da1am KPI-nya (Key Performance Indicator). Hal inilah yang memotivasi dan menarik untuk perlunya dilakukan penelitian ini, guna menganalisa <lata kecelakaan keija berkriteria higb risk (Hi Po Incident) yang te!jadi selama tabun 200 l - 2006 untuk mcngetabui kinerja basil usaha K3 khususnya dalarn tingkat kecelakaan kerja. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik komparatit; untuk mengkaji kecelakaan ke!ja (accident analysis) yang terjadi dan dilakukan penilaian resiko menggnnakan risk assessment matrix (RAM) untuk mengetahui kecelakaru1 kelja yang berkategori Higb Risk I Higb Potensial {HlPo Incident) dan membandingkannya dengan data lapnran kecelakaan tahunan POI serta basil penelitian terdabulu. Data yang digunakan adalab data sekunder kecelakaan kerja di POI yang tereatat di Departemen K3LH dari tahun 2001 (kwartal ke empat tabun 2000 yang merupakan awal penggnnaan database online di POI) sampai dengan tabun 2006. Karena pnnelitian ini menggunakan <lata sekundcr, jadi validitas data kecelakaan kerja yang di<iapat hanya berdasarkan data laporan kecelakaan keija Kualitas laporan kecelakaan kerja yang ada sangat menentukan hasil analisa pada penelitian ini. Darl hasii penelitian ini menunjukkan bahwa : 1. Insiden yang terjadi se)ama periode 6 tahun terakhir mengalami fluktuasi khususnya dari segi tingkat keparahan, tapi dari sisi jumlah maka dua tahwl terakhlr mengalami peningk:atan yang signifikan. Tingginya prosentase kasus HiPo di tahun 2005 tercermin pada tingginya total kecelakaan kelja di tabun 2006, tapi tidak signifikan di tahun 2002 - 2003. Berdasarkan analisa dari lokasi dan waktu terjadinya kecelakaan terlinggi, disimpulkan bahwa meningkat I banyaknya aktifitas berhubungan denga.i1 tingginya tingkat kecelakaan. 2. Primary cause (penyebab dasar) yang paling dorninan adalah Equipment (pernlatan) yaitu Failure of lifting equipment dan Unsafe equipment due to defect. kemudian human ( ornng) yaitu Lack of attention I care, twtuk root cause (penyebab langsung) yang dominan adalah Failure to follow known job procedure, Inadequate ttaioing I poor training standard, Inadequate supervision. 3. HiPo inciden yang tetjadl di POI terbanyak (41 %) merupakan kejadian hampir celaka {near miss) dan tidak ada yang merupakan kasus keamanan I security. Dari sisi awareness untuk melakukan pelaporan. hal ini merupakan cemrin bahwa kepaduliannya cukup tinggi, kecelakaan dilaporkan bukan hanya karena korban yang luka atau keparahannya yang berat. 4. Dari data HiPo inciden selama 6 tabun hampir 90% kasus serupa akan "MUNG KIN" teljadi lagi ( dalam bal ini terrnasuk didalamnya 41% kasus san gat mungkin terjadi lagi dan 14% hampir pasti terjadi kecelakaan lagi). Dibarapkan dengan basil penelitian hti maka pihak perutabaan disarankan untuk waspada terhadap kinerja statistik kecelakaan yang ada, menjadikan HiPo Incident sebagai KPI di tabun 2007 merupakan langkah yang lepat asalkan dibarengi dengan peningkatan pengetahuan semua karyawannya. lnvestigasi keceiakaan harus mengidentifikasi penyebab hingga mendapatkan root cause-nya dan tindak lanjut dari rekomendasi keeelakaan untuk tindakan perbaikan dan peneegahan harus benar-henar menjawab kausal yang ada, karena hampir semua kasus kecelakaan HiPo yang dllaporkan mempunyaj potensi untuk teruiang kembali terjadi dan menimbuJkan akibat atau kerugian yang lebih serius, hal ini jika kondisi masih sama dengan periode 6 tahun tersebut atau dengan kata lain manajemen POI tidak melalrukan perubahan yang signifikan dari keadaan khususnya di 2 tahun terakhir yang mempunyai data paling signiftkan. Kehamsan mengikuti prosedur kerja yang ada, ttaining yang efektif dan efisien sesuai persyaxatan kompetensi setiap karyawan, perlunya peningkatan fungsi pengawasan terhadap kinerja bawabannya, dengan perlu adanya inapeksi langsung pada pekeljaan dan mengawasi serta memberikan saran-saran apabila ada kesalahan dalam pekeljaan atau kemungkinan munculnya potensi babaya. Intesifikasi semua usaha yang Ielah ada : HSE Meeting, Safety Inspection, PASS, Hazard Reprot, STOP dan Jain sebagainya untuk penanggulangan dan pencegahan kecelakaan kerja HSE Manual, Prosedur, Task Instruction yang telah ada dan tersedla hams diyakinkan terimplementasi dengan maksimal secarn balk dan benar, dittaioingkan ke semua karyawan yang hams terlibat agar berkompeten dan diawasi pelaksanannya oleh Supervisor tericait untuk mengurangi bias implementasi serta dilakukan peoinjauan ulang secarn berkala untuk meyakinkan kesesuaian terbadap hazard dan risk yang herkembang. <hr> <b>Abstract</b><br> Product increase Oil and gas always incommensurate to make-up of its consumption to direct usage and also its generation product in so many industrial sector. Premier Oil Indonesia ( POI) is one of the CPS ( Contractor Production Sharing) gas and oil exist in Indonesia which in its operation use high technology with big enough investment, and accident work that happened surely win generate Joss to worker, environment and company. In POI, Occupational Health Safety Management System and ( OHSMS) become the part of the overall of management system. And HSE target integrated in each plan. work activity and specific goals which must reach. During range of 6 year from 2001 -2006, there is about 380 work accident that happened and reported. Start early year 2007 POI wish more is improving of HSE performance with High Risk ( High Potential) Incident become one of the HSE indicator besides Incident Rate in KPI ( Key Perfomance Indicator). This matter motivate and draw to the importance of done by this research, analyze work accident data which have high risk criterion ( HiPo Incident) that happened during year 2001 - 2006 to know the performance result of effort HSE specially in level of accident . This research character is analytic descriptive of comparability, to study accident that happened (accident analysis) and assessment of risk by use risk assessment matrix ( RAM) to know accident of job which categorize High Risk I High Potential ( HiPo Incident) and comparing it v.ith annual accident report data of POI and also result of former research. The research data used secondary data from acddent data which noted in HSE Department POI from year 200 l ( quarter four in year 2000 representing early usage of online database in POI) up to year 2006. Because this research use secondary data, accident data validity only pursuant to work accident report data. Quality of accident report existing very determining result of analysis at this research. From result of this research indicate that: 1. Incident that happened during period the last 6 year very fluctuate specially from severity level. but from amount of hence at the last two year is make-up of which is significant. Percentage of HiPo case in year 2005 resulted at total height of accident work in year 2006, but do not significant in year 2002 ~ 2003. Pursuant to analysis from time and location the happening of highest accident~ conclude that increasing activity relate to number of accident. 2. Primary Cause which most dominant is Equipment that is failure of lifting equipment and unsafe equipment due to defect, then human that is Lack of attention I care, fur the root of cause dominant is Failure to foliow known job procedure, inadequate training I poor training standard. inadequate supervision. 3. HiPo Incident that happened in POI majority ( 41 %) representing near miss and nothing that represent security case. From awareness side to do reporting, this matter represent that its high enough on awareness, accident reported not merely because wounded victim or its severity of injury. 4. From HiPo inciden data during 6 year almost 90% of similar case v.-ill " POSSIBLE" happened again ( in this case include 41% of case very possible happened again and 14% most certainly happened accident again). Expected with result of this research hence company suggested to alert to statistica1 performance of existing accident, making Hi Po Incident as KPI in year 2007 representing a step in the right direction so long as with improvement of knowledge all its employees. Investigation of accident have to identify cause till get root cause and fOllow-up from accident recommendation for the action of prevention and correction have to really is replying of existing causa11 because most of all case accident reported HiPo have potency to recurred again happened: and generate more serious loss or effect, this matter if condition stili is: equal to 6 years period or mean POI management do not make a significant change from existing situation specially in the Jast 2 year having data most significant. Compulsion follow existing working procedure. efficient and effective training according to each employees competence requirement, the importance of improving of supervisory function to its subordinate performance, direct observe and inspection at work and also give suggestion if there is mistake in or possibility of potential hazard. Intensification aH effort which have there are ; HSE Meeting. Safety Inspection, PASS, Hazard Report, STOP and others for support focus in the accident prevention. HSE Manual, Procedure, Task Instruction which have there is and available have to be assured by implementation maximally and correctness, trained to all employees which must involve to be have competence to and supervised by its by related/relevant Supervisor to lessen implementation diffraction is and also done by periodical review to assure according to risk and hazard expanding.