Pengaruh ukuran butir ferit hasil canai hangat 650oC multi pass reversible terhadap ketahanan korosi hydrogen induced cracking pada baja karbon rendah = Effect of ferrite grain size of warm rolling deformation process through to multipass reversible on hydrogen induced cracking resistance in low carbon steel
| Format: | Bachelors |
|---|---|
| Terbitan: |
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
, 2013
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20332090-S44372-Pengaruh ukuran.pdf |
Daftar Isi:
- [Penghalusan butir diketahui dapat meningkatkan kekuatan suatu material. Pengetahuan secara luas mengenai bagaimana penghalusan, ukuran butir, dan proses yang terlibat akan mempengaruhi ketahanan pada baja karbon rendah dimana hingga saat ini belum sepenuhnya dikembangkan. Penentuan suatu ketetapan berkaitan dengan hubungan ukuran butir-ketahanan korosi, jika ada, hal ini dapat melibatkan proses yang cukup kompleks guna mendapatkan penghalusan butir serta memberi perubahan terhadap mikrostruktur (seperti tekstur, tegangan internal, dan segregasi pengotor). Penelitian ini membahas mengenai bagaimana sejumlah variasi ukuran butir dan proses yang terlibat mempengaruhi ketahanan korosi dari baja karbon rendah SS 400 Structural Steel. Sampel SS 400 dengan ukuran butir bekisar ~8 hingga ~10.5 Kata Kunci: canai hangat, warm rolling, multi pass reversible, struktur mikro ferritic, TMP, ketahanan korosi vii μm μm, dihasilkan melalui proses Thermomechanical Processing (TMP) dengan metode multipass reversible pada canai hangat. Perhitungan nilai kekerasan, pengujian tarik, polarisasi elektrokimia dan pengaruh penggetasan hidrogen dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik dan sifat korosi dari baja karbon rendah. Dengan aplikasi proses deformasi rolling dalam temperatur hangat, spesimen akan memiliki ukuran butir ferit lebih halus sehingga membuat sifat mekanik meningkat dan laju korosi menurun serta kemampuan penyerapan hidrogen berkurang. Aplikasi mekanisme dari deformasi pass sebesar 20%, 20% +20%, 20% +20% +20% dan 20% +20% +20% +20% dengan tebal awal sebesar 6mm. Dengan menerapkan mekanisme ini, diharapkan butir ferit yang dihasilkan dapat mempengaruhi laju korosi dari baja karbon rendah SS 400 structural steel, Grain refinement is known to lead improvements in strength of material. A complete understanding of how refinement, grain size, and processing affect the corrosion resistance of low carbon steel has not yet been fully developed. Determining a definitive „grain size-corrosion resistance‟ relationship, if one exists, in inherently complex as the processing needed to achieve grain refinement also imparts other changes to the microstructure (such as texture, internal stress, and impurities segregation). This work evaluates how variation in grain size and processing impact the corrosion resistance of SS 400 Low Carbon Steel Structural Steel. SS 400 samples with a range of grain size ~8μm to ~10.5μm, were produced using Thermomechanically Processing (TMP) with multi pass reversible method in warm rolling. Hardness measurement, tensile testing, electrochemical polarization and hydrogen embrittlement (HE) studies have been carried out to assess the mechanical and corrosion behavior of the low carbon steel. By applying rolling deformation process in warm working temperature, low carbon steel will have fine ferrite grain structures made its mechanical properties increased, its corrosion rate decreased and also its ability to absorb hydrogen decreased. The applied mechanisms of pass deformation are reversible which are 20%, 20% +20%, 20% +20% +20% and 20% +20% +20% +20% with initial thickness ho 6 mm. By applying this mechanism, it is expected that fine ferrite grains will influence the corrosion rate of low carbon steel SS 400 structural steel.]