Uji prakiraan usia rentang 16–21 tahun menggunakan rumus metode TCI–Benindra dibandingkan dengan metode Al-Qahtani dan Metode Blenkin–Taylor = Age estimation in range of 16–21 years old using TCI–Benindra formula method compared with Al-Qahtani and Metode Blenkin–Taylor
Format: | Bachelors |
---|---|
Terbitan: |
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20330524-S45010-Uji prakiraan.pdf |
Daftar Isi:
- [Latar belakang DilatarbelakangLatar belakang : Dilatarbelakangi risiko pemalsuan usia rentang 16 – 21 tahun seperti pada kasus perdagangan manusia, maka metode identifikasi usia menjadi penting. Tujuan : Menguji keakuratan rumus metode TCI–Benindra dibandingkan dengan metode lainnya. Metode penelitian: Prakiraan usia dilakukan menggunakan rumus Tooth Coronal Index (TCI)-Benindra pada gigi P1 rahang bawah, dibandingkan dengan metode Al-Qahtani dan Blenkin–Taylor. Hasil : Tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) antara prakiraan usia menggunakan metode TCI–Benindra dengan metode Al-Qahtani dan metode Blenkin–Taylor. Kesimpulan : Rumus metode TCI–Benindra, metode Al-Qahtani dan metode Blenkin–Taylor ketiganya mendekati usia sebenarnya pada rentang 16-21 tahun., Background : Due to the risk for age manipulation in 16-21 years old such as in cases of human trafficking, age estimation method becomes imperative. Aims : to test the accuracy of TCI–Benindra formula method compared with other methods. Methodology : Age estimation is performed using TCI-Benindra formula method in mandibular first premolar, was compared with Al-Qahtani and Blenkin-Taylor methods. Result : There was no significant difference (p>0.05) between age estimation using TCI–Benindra formula method and Al-Qahtani or Blenkin-Taylor methods. Conclusion : TCI-Benindra formula, Al-Qahtani and Blenkin-Taylor methods are close to real age in range of 16-21 years.]