Pengaruh intervensi apoteker terhadap penurunan masalah terkait obat pada pasien penyakit ginjal kronik di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta = Impact of pharmacist intervention on decreasing drug related problems in chronic kidney disease patients in impatient installation Fatmawati General Hospital Jakarta
Main Authors: | Lusi Indriani, author, Add author: Retnosari Andrajati, supervisor, Add author: Anton Bahtiar, supervisor, Add author: Rani Sauriasari, examiner, Add author: Sudibyo Supardi, examiner, Add author: Silvia Surini, examiner |
---|---|
Format: | Masters Bachelors |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://lib.ui.ac.id/detail?id=20308935 |
Daftar Isi:
- <b>ABSTRAK</b><br> Penggunaan obat yang berisiko terhadap ginjal pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal memungkinkan terjadinya masalah terkait obat. Apoteker berperan dalam mengidentifikasi dan mencegah terjadinya masalah terkait obat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh intervensi apoteker terhadap penurunan jumlah dan jenis masalah terkait obat pada pasien penyakit ginjal kronik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. Penelitian dilakukan secara prospektif selama periode Januari hingga Maret 2012 menggunakan rancangan eksperimental, pre dan post-test. Evaluasi dilakukan terhadap 377 terapi obat dari 40 orang pasien penyakit ginjal kronik. Rekomendasi diberikan kepada dokter, perawat, dan pasien. Jumlah masalah terkait obat adalah 98 masalah (25,99% dari jumlah terapi obat yang diresepkan). Jenis masalah terkait obat adalah efek terapi obat yang tidak optimal 62,24%, kejadian obat yang tidak diinginkan (non alergi) 20,41%, dan kejadian obat yang tidak diinginkan (toksik) 17,35%. Penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi apoteker dapat menurunkan masalah terkait obat jenis efek terapi obat yang tidak optimal (62,24% menjadi 0%), jenis kejadian obat yang tidak diinginkan yang non alergi (20,41% menjadi 11.22%), dan jenis kejadian obat yang tidak diinginkan yang menimbulkan efek toksik (17,35% menjadi 10,20%). Faktor perancu secara bermakna mempengaruhi terjadinya masalah terkait obat yaitu penyakit penyerta (r= 0,385; p= 0,014), dan jumlah terapi obat (r= 0,604; p= 0,000).