Kedudukan notaris dan akta-aktanya dalam suatu tindak pidana yang berkaitan dengan yayasan study kasus pada Yayasan Pendidikan Cendekia Utama di Surabaya = The position of notary and the deeds in such criminal action relation to the foundation : case study on yayasan pendidikan cendekia utama in Surabaya
Main Authors: | Nasution, Dewi Rosita, author, Add author: Latumeten, Pieter, supervisor, Add author: Widodo Suryandono, examiner, Add author: Akhmad Budi Cahyono, examiner |
---|---|
Format: | Masters Bachelors |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://lib.ui.ac.id/detail?id=20307749 |
Daftar Isi:
- <b>ABSTRAK</b><br> Kasus ini bermula dari sengketa kepemilikan Yayasan Pendidikan Cendekia Utama (YPCU), antara Rektor Universitas Dr. Soetomo dan Organ Yayasan. Rektor mengintimidasi Organ Yayasan dan berhasil mendapatkan Surat Pernyataan Pengunduran Diri dan Surat Kuasa dari 3 (tiga) orang dari 4 (empat) Dewan Pengurus Yayasan yang sekaligus juga Pendiri melalui prosedur yang tidak sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Dalam putusan Pengadilan Pidana Notaris sebagai yang membuat Akta Pernyataan Keputusan Rapat dijatuhi hukuman karena telah melakukan Tindak Pidana Pemalsuan Surat Pasal 264 ayat (1) ke-1 KUHPidana jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana dan Penerima Kuasa yang menghadap kepada Notaris untuk membuat akta tersebut dijatuhi hukuman telah melakukan Tindak Pidana Menyuruh Memasukan Keterangan Palsu Pasal 266 ayat (1) ke-1 KUHPidana jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu, Notaris tidak dapat didakwa melakukan tindak pidana tersebut karena Notaris hanya mengkonstantir apa yg ditulis dalam Risalah Rapat ke dalam akta Notaris, dan Penerima Kuasa tidak dapat dimintai pertanggung jawabannya atas kebenaran materiil dari tindakan hukum yang dikuasakan kepadanya sepanjang tidak dapat dibuktikan sebaliknya. Kesimpulan dari kasus ini seharusnya kepada Notaris lebih tepat didakwa telah melakukan kelalaian/alpa karena tidak meneliti prosedur Rapat Organ Yayasan sesuai Anggaran Dasar Yayasan dan Penerima Kuasa sepanjang tidak dapat dibuktikan bahwa ia tahu tentang fakta hukum yang sebenarnya tidak dapat di dakwa dengan pasal tersebut. <hr> <b>Abstract</b><br> This case begins with the dispute of ownership of Yayasan Pendidikan CendekiaUtama (YPCU),between Rector of University of Dr. Soetomo and Foundation Organ. The Rector intimidated Foundation Organ and obtained Letter of Statement of Resignation and Power of Attorney from 3 (three) of 4 (four) Board of Managements of Foundation that were also the Founders of the Foundation through the inappropriate procedure with the provisions of Articles of Association. In the decision of Criminal Court, the Notary which denoting the statements of the Minutes of Meeting into Deed of Statement of Meeting Resolution has been punished because he/she has committed crime of Certificate Counterfeiting pursuant to Article 264 Paragraph (1) number 1 of Criminal Code jo Article 55 Paragraph (1) number 1 of Criminal Code. Meanwhile, the Grantee who appeared before the Notary to make the deed has been punished committing crime of Ordering Someone to Make False Information pursuant to Article 266 Paragraph (1) number 1 of Criminal Code jo Article 55 Paragraph (1) number 1 of Criminal Code. The result reveals that the Notary cannot be charged with such criminal act since the Notary has only denoted the statement of what was written in Minutes of Meeting into Notarial Deed.Moreover, the Grantee cannot be requested his/her responsibility upon the valid material and legal action empowered to him as long as it cannot be proved otherwise The research concludes that it is more suitable if the Notary is charged with dereliction/neglectful since he/she did noat examine the procedure ofFoundation Organ Meeting in accordance with Foundation?s Articles of Association and the Grantee as long as it cannot be proved that he knows the legal fact that actually cannot be charged with such articles.