Intervensi Appreciative Inquiry untuk meningkatkan Appraisal dan Esteem Support bagi pendamping anak jalanan yang mengalami Burnout (studi kasus: Social Development Center, Bambu Apus) = Appreciative inquiry intervention to increase appraisal and esteem support for street children caregiver that experiencing burnout (case study: social development center, Bambu Apus)

Main Authors: Tracy Yoanna, author, Add author: Soemiarti Patmonodewo, supervisor, Add author: Dian Wisnuwardhani, supervisor, Add author: Amarina Ashar Ariyanto, examiner, Add author: Dini P. Daengsari, examiner
Format: Masters Bachelors
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: https://lib.ui.ac.id/detail?id=20304717
Daftar Isi:
  • <b>ABSTRAK</b><br> Menurut Drake dan Yadama (1996), pekerja sosial yang bergerak dalam isu anak merupakan salah satu profesi yang amat rentan mengalamii burnout. Karakter pekerjaan pendampingan anak yang menguras fisik dan emosi seringkali mengakibatkan stres berkepanjangan, hingga menyebabkan pekerja hilang semangat, motivasi dan komitmen (Bakker, Killmer, Slegrist & Raufel 2000). pendamping di Social Development Center (SDC), Bambu Apus pun mengalami hal yang sama. Mereka mengalami burnout, ketika harus menghadapi sekitar 100 anak jalanan yang berasal dari rumah singgah di berbagai kota di Indonesia dan masih harus mengurus masalah administrasi, pencairan anggaran dan pelaporan kantor SDC sehari-hari. Intervensi ini bertujuan untuk mengurangi burnout yang dialami pekerja dan pendamping anak di SDC dengan cara meningkatkan Appraisal dan Esteem Support dari sesama rekan pekerja dan pendamping anak, menggunakan metode Appreciative Inquiry. Intervensi dilakukan pada 16 pekerja dan pendamping anak di SDC. Dasar teori untuk intervensi adalah teori Appraisal dan Esteem Support yang diimplementasikan melalui metode Appreciative Inquiry Summit. Appreciative Inquiry terdiri dari empat tahap yaitu, discovery, dream, design, dan destiny. Hasil menunjukkan terdapat peningkatan pada appraisal dan esteem support, serta penurunan pada burnout. Hasil penelitian diharapkan menambah masukan bagi pekerja sosial yang bergerak di pendampingan anak jalanan, lembaga pendampingan dan pengasuhan anak jalanan serta Kementerian Sosial, sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab pada permasalahan anak jalanan di Indonesia. Disamping itu, diharapkan untuk memperkaya kepustakaan tentang burnout dalam lingkup intervensi sosial, khususnya, dan psikologi sosial pada umumnya.