Masalah-masalah psikologis yang berhubungan dengan orang yang diadopsi
Format: | Bachelors |
---|---|
Terbitan: |
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
, 1999
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286796-S2626-Rima Olivia.pdf |
Daftar Isi:
- Anak dalam sebuah perkawinan oleh masyarakat Indonesia dipandang penting. Bagi pasangan yang tidak memiliki anak, adopsi adalah salah satu pemecahan alternatif. Faktor keluarga besar dan lingkungan sekitar yang memandang kemandulan sebagai hal yang memalukan, membuat banyak orang tua merahasiakan proses pengadopsian. Kerahasiaan ini menjadi salah satu masalah bagi orang yang diadopsi karena terhadap mereka sendiri pun status ini seringkali dirahasiakan juga. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa adopree mengalami beberapa masalah khusus sehingga jumlah mereka yang dirujuk pada klinik kesehatan mental lebih banyak dariapada orang yang tidak diadopsi (non-adoptee). Untuk itu ingin diketahui masalah apa saja yang dihadapi oleh orang yang diadopsi ini dan bagaimana dengan identitas diri pada orang yang diadopsi. Pembentukan identitas diri merupakan topik sentral pada masa adolesensi. Maka subyek penelitian ini adalah orang -orang yang telah atau sedang melalui masa adolesensinya. Orang yang diadopsi menjadi sumber informasi utama. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan wawancara dan observasi sebagai teknik pengumpulan data. <br><br> Hasil penelitian adalah ternyata ketiga subyek merasa terbuang dan ditolak. Timbul keinginan untuk mencari siapa orang tuanya sebenarnya. Ketiga subyek mengalami masalah akademis. Seorang subyek tidak meneruskan kuliahnya karena merasa tidak dapat berkonsentrasi. Pada masa pembentukan identitas dirinya, para subyek disibukkan dengan pertanyaan tentang asal-usulnya dan siapa orang tuanya sebenarnya. Salah satu subyek yang telah mengenal orang tua kandungnya kemudian mengalami masalah dengan hubungan antara orang tua kandung dan orang tua adopsinya. Selain itu ternyata faktor keluarga besar berperan dalam diri kedua subyek dalam penelitian ini. Seorang subyek merasa terus ditekan oleh keluarga besarnya, karena saudara»saudara jauhnya merasa iri karena subyek tersebut diambil dari pasangan yang tidak beruntung. Subyek lain diberitahu oleh adik sepupu ibunya tetapi ia harus merahasiakan pengetahuannya itu. <br><br> Ketiga subyek dalam penelitian ini adalah perempuan dan ketiganya tidak diadopsi secara resmi. Untuk mendapatkan gambaran masalah yang lebih lengkap hendaknya pada penelitian lanjutan diambil subyek dengan karakteristik yang berbeda dengan karakteristik tersebut. Sedangkan untuk saran praktis, hendaknya orang tua betul~betul memperhatikan kesiapan subyek pada saat memberitahu statusnya dan selain itu juga mengantisipasi kemungkinan pemberitahuan status oleh orang lain jika hendak merahasiakan status adoptee tersebut.