Persepsi masyarakat terhadap pencemaran udara akibat kendaraan bermotor dan kaitannya dengan beberapa aspek dasar pencemaran udara suatu studi eksploratif psikologi lingkungan untuk kepentingan perencanaan Pulau Batam
Format: | Bachelors |
---|---|
Terbitan: |
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
, 1993
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20286611-S2423-Yufiani Sujudi.pdf |
Daftar Isi:
- Salah satu bentuk kerjasama di bidang ekonomi antar negara ASEAN adalah SIJORI yang dipromosikan sebagai growth triangle atau segi tiga pertumbuhan yang terdiri dari Singapura, Johor, dan Riau khususnya Batam. <br><br> Pemerintah Indonesia telah berusaha mengembangkan fungsi pulau Batam guna menyambut realisasi konsep kerja sama tersebut. Fungsi pulau Batam yang akan dikembangkan tersebut adalah bonded warehouse atau kawasan berikat, kawasan industri, transhipment point atau alih kapal, logistic centre, serta kawasan pariwisata. <br><br> Perkembangan fungsi pulau Batam erat kaitannya dengan peningkatan arus infmrmasi, arus medal, arus barang dan jasa, arus manusla, serta arus teknmlagi yang menuntut' layanan sarana transpmrtasi yang memadai. Sektur transpnrtasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan eknnnmi suatu wilayah. <br><br> Meningkatnya kebutuhan terhadap layanan sarana transportasi tersebut meningkatkan pula jumlah ruas jalan dan jembatan yang akan menyebabkan berkurangnya jumlah lahan hijau, sehingga kapasitas kerja alami paru-paru kata menurun. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor akan meningkatkan pula konsumsi BBM yang berkaitan erat dengan peningkatan emisi gas dan partikel. Pada saatnya nanti, daya dukung lingkungan akan terlampaui sehingga pada akhirnya menyebabkan pencemaran udara. <br><br> Pencemaran udara yang terjadi dapat menimbulkan dampak fisiologis, estetika, dan psikologis. Kondisi-kondisi lingkungan yang obyektif, dalam hal ini pencemaran udara akibat kendaraan bermotor akan dipersepsi oleh individu, sehingga individu akan bertingkah laku tertentu terhadap kondisi lingkungan yang obyektif tersebut. Bila pencemaran udara dirasakan sebagai stimulasi yang berlebihan, maka akan menimbulkan satu atau beberapa keadaan psikologis seperti perasaan tidak menyenangkan, agresivitas, penurunan aktivitas, penurunan sensitifitas, dan stress. <br><br> Penelitian ini melihat persepsi masyarakat pulau Batam terhadap pencemaran udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. Informasi tersebut sangat perlu untuk diketahui karena pada dasarnya upaya penanggulangan pencemaran udara sangat ditentukan oleh masyarakat itu sendiri selaku agen perusak lingkungan.