Daftar Isi:
  • <b>ABSTRAK</b><br> Penelitian ini berjudul, "Transformasi Mitos Dewi Sri dalam Masyarakat Jawa". Perumusan masalah penclitian ini, yaitu (I) Bagaimanakah transformasi mitos Dewi Sri dalam sastra?, (2) Bagaimanakah persebaran mitos Dewi Sri dalam masyarakat Jawa? dan (3) Bagaimanakah fungsi mitos Dewi Sri dalam masyarakat Jawa? Tujuan penelitian ini, yaitu (1) Mengungkapkan transformasi mitos Dewi Sri dalam sastra, (2) Mengungkapkan persebaran mitos Dewi Sri dalam masyarakat Jawa, dan (3) Mengungkapkan fungsi mitos Dewi Sri dalam masyarakat Jawa. Teori yang digunakan dalam penclitian ini, yaitu teori sastra lisan, teori tilologi dan transformasi teks. Metode penclitian dalam penelitian ini meliputi beberapa bagian, yaitu (1) lokasi dan sasaran penelitian, (2) pengumpulan data, dan (3) dokumentasi, yaitu pengumpulan, penggolongan dan penganalisisan. I)i samping itu, penelitian ini juga menggunakan pendekatan etnografi. Dalam rangka analisis transformasi teks Dewi Sri digunakan prinsip intertekstualitas dan hipogram (Riffaterre, 1978) dan Kristeva (Culler, 1977). Penelitian ini menghasilkan hal-hal sebagai herikut. Dalam masyarakat Jawa mitos De,wi Sri bertransformasi dalam wayang purwa lakon Sri Sadana dan r, Sri Mulih yang dipagelarkan dalam upacara bersih desa. Masyarakat Jawa sering menyebut lakon Sri Sadana dengan Mikukuhan (Mikukuhan Dewi Sri) dan lakon Sri Mulih disebut juga Sri 13oyong atau Sri A,fantuk. Berdasarkan analisis hubungan intertekstualitas maka dapat diketahui bahwa lakon Sri Sadana sebagai teks transformasi secara signifikan teksnya menunjukkan kemiripan dengan hipogram 3 dan 4 yaitu Serat Manikmaya (Priyohutomo, 1952) dan Serat Manikmaya (B.97). I)i samping itu, juga menunjukkan kemiripan dengan Serat I'ustukaraja Budhawaka. Dengan demikian, dapat diketahui pula jenis jenis hipogram dalam lakon Sri Sadana yaitu ekspansi, konversi, ekserp dan modifikasi serta penggabungan berbagai jenis hipogram. Ekserp merupakan unsur yang paling menonjol dalam lakon Sri Sadana.Berdasarkan analisis hubungan intertekstualitas teks lakon Sri Mulih dapat diketahui bahwa teks ini menunjukkan perbedaan yang cukup menonjol dibandingkan dengan teks lakon Sri Sadana. Teks lakon Sri Mulih hanya mirip dengan hipogram 1 dan jenis hipogramnya termasuk ekserp serta gabungan ekserp dan modifikasi. ""l'eks lakon Sri Mulih dengan hipogram 2, 3, dan 4 hanya dapat diiidentifikasikan melalui tiga hat, yaitu (1) tokoh Dewi Sri, (2) tema, yaitu ""hoyong"" (perpindahan tokoh), dan (3) motif-motif, yaitu bencana, petunjuk, kemakmuran, tokoh utama (Dewi Sri) menempati Negara Seberang. dan tokoh utama (Dewi Sri) kembali ke tempat semula (Tanah Jawa). Berdasarkan karakteristik teks lakon Sri Mulih tersebut, maka dalam penelitian ini ditambahkan satu jenis hipogram, yaitu ""motivasi"". ""Motivasi"" yaitu munculnya motif-motif atau persamaan motif dalam karya sastra (teks) sebagai akibat dorongan atau motivasi pengarang atau pencerita (dalang) akan ilusi realitas.