Istilah sapaan dalam kamus umum Indonesia-Prancis karya Pierre Labrousse

Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia , 1988
Subjects:
Online Access: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20158443-Meity Taqdir Qodratillah.pdf
ctrlnum 20158443
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>Istilah sapaan dalam kamus umum Indonesia-Prancis karya Pierre Labrousse</title><creator/><type>Thesis:Bachelors</type><place/><publisher>Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia</publisher><date>1988</date><description>Setiap negara mempunyai kebudayaan yangberbeda dengan negara lainnya. Demikian pula kebudayaan negara Indonesia berbeda dengan kebudayaan negara Prancis. Istilah sapaan yang berupa istilah kekerabatan bahasa Indonesia merupakan salah satu unsur kebudayaan. Dalam hal ini masyarakat Indonesia sangat memperhatikan penggunaan istilah sapaan tersebut dalam komunikasi untuk menyapa kawan bicaranya. Berdasarkan hal itu skripsi ini meneliti padanan yang diberikan oleh penyusun kamus dalam bahasa Prancis mengenai istilah sapaan yang berupa istilah kekerabatan dalam Kamus Umum Indonesia-Prancis. Tujuannya ialah untuk memperoleh gambaran sejauh mana ketepatan padanan yang diberikan oleh penyusun kamus dan melihat tipe padanan yang digunakan serta mengetahui sejauh mana padanan tersebut dapat digunakan oleh pemakainya. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan entri istilah sapaan yang berupa istilah kekerabatan dalam Kamus Umum Indonesia Prancis karya Pierre Labrousse. Data yang diperoleh berjumlah 74 buah entri dengan 89 buah padanan. Untuk mengetahui ketepatan padanan, digunakan teori analisis komponen makna dari Nida dan Taber. Kemudian meneliti tipe padanan dan penyajian padanannya berdasarkan teori Zgusta dan Al-Kasimi. Hasilnya menunjukkan bahwa padanan yang tepat sebanyak 40 buah (44,94%), padanan yang kurang tepat sebanyak 45 buah (51,69%), dan 3 buah (3,37%) padanannya menyimpang. Tipe padanan yang digunakan adalah tipe padanan terjemahan, sebanyak 25 buah (28,09 %), tipe padanan terjemahan +gloss 20 buah (22,47%), tipe padanan penjelasan sebanyak 6 buah (6,74%), tipe padanan penjelasan + gloss sebanyak 4 buah (4,50%) serta yang hanya berupa gloss sebanyak 34 buah (38,20%). Berdasarkan penyajian padanannya, dari entri yang berjumlah 74 buah menunjukkan bahwa 39 buah (52,70%) hanya dapat digunakan untuk memahami teks BSu bagi pemakai BSa ; sebanyak 9 buah (12,16%) dapat digunakan oleh pemakai BSa untuk memahami dan mendeskripsikan BSu. Sedangkan yang dapat digunakan untuk memahami teks BSu bagi pemakai BSa dan untuk memproduksi ujaran dalam BSa bagi pemakai BSu sebanyak 24 buah (32,43%) dan sebanyak 2 buah (2,71%) dapat digunakan oleh pemakai BSa untuk memahami dan mendeskripsikan BSu serta dapat digunakan pula oleh pemakai BSu untuk memproduksi ujaran dalam BSa. Penyusun kamus pada dasarnya sudah berusaha untuk memberikan padanan yang tepat dan baik. Akan tetapi karena perbedaan kebudayaan (dalam hal ini adanya culture-bound, words yaitu kata-kata yang terikat budaya) maka penyusun mengalami kesulitan untuk memperoleh padanan yang tepat dalam BSa. Untuk mengatasi hal itu diperlukan kecermatan dan pendalaman kebudayaan Indonesia terutama yang berkaitan dengan istilah sapaan yang berupa istilah kekerabatan bahasa Indonesia.</description><subject>Kinship Terminology</subject><identifier>20158443</identifier><source>http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20158443-Meity Taqdir Qodratillah.pdf</source><recordID>20158443</recordID></dc>
format Thesis:Bachelors
Thesis
title Istilah sapaan dalam kamus umum Indonesia-Prancis karya Pierre Labrousse
publisher Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
publishDate 1988
topic Kinship Terminology
url http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20158443-Meity Taqdir Qodratillah.pdf
contents Setiap negara mempunyai kebudayaan yangberbeda dengan negara lainnya. Demikian pula kebudayaan negara Indonesia berbeda dengan kebudayaan negara Prancis. Istilah sapaan yang berupa istilah kekerabatan bahasa Indonesia merupakan salah satu unsur kebudayaan. Dalam hal ini masyarakat Indonesia sangat memperhatikan penggunaan istilah sapaan tersebut dalam komunikasi untuk menyapa kawan bicaranya. Berdasarkan hal itu skripsi ini meneliti padanan yang diberikan oleh penyusun kamus dalam bahasa Prancis mengenai istilah sapaan yang berupa istilah kekerabatan dalam Kamus Umum Indonesia-Prancis. Tujuannya ialah untuk memperoleh gambaran sejauh mana ketepatan padanan yang diberikan oleh penyusun kamus dan melihat tipe padanan yang digunakan serta mengetahui sejauh mana padanan tersebut dapat digunakan oleh pemakainya. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan entri istilah sapaan yang berupa istilah kekerabatan dalam Kamus Umum Indonesia Prancis karya Pierre Labrousse. Data yang diperoleh berjumlah 74 buah entri dengan 89 buah padanan. Untuk mengetahui ketepatan padanan, digunakan teori analisis komponen makna dari Nida dan Taber. Kemudian meneliti tipe padanan dan penyajian padanannya berdasarkan teori Zgusta dan Al-Kasimi. Hasilnya menunjukkan bahwa padanan yang tepat sebanyak 40 buah (44,94%), padanan yang kurang tepat sebanyak 45 buah (51,69%), dan 3 buah (3,37%) padanannya menyimpang. Tipe padanan yang digunakan adalah tipe padanan terjemahan, sebanyak 25 buah (28,09 %), tipe padanan terjemahan +gloss 20 buah (22,47%), tipe padanan penjelasan sebanyak 6 buah (6,74%), tipe padanan penjelasan + gloss sebanyak 4 buah (4,50%) serta yang hanya berupa gloss sebanyak 34 buah (38,20%). Berdasarkan penyajian padanannya, dari entri yang berjumlah 74 buah menunjukkan bahwa 39 buah (52,70%) hanya dapat digunakan untuk memahami teks BSu bagi pemakai BSa ; sebanyak 9 buah (12,16%) dapat digunakan oleh pemakai BSa untuk memahami dan mendeskripsikan BSu. Sedangkan yang dapat digunakan untuk memahami teks BSu bagi pemakai BSa dan untuk memproduksi ujaran dalam BSa bagi pemakai BSu sebanyak 24 buah (32,43%) dan sebanyak 2 buah (2,71%) dapat digunakan oleh pemakai BSa untuk memahami dan mendeskripsikan BSu serta dapat digunakan pula oleh pemakai BSu untuk memproduksi ujaran dalam BSa. Penyusun kamus pada dasarnya sudah berusaha untuk memberikan padanan yang tepat dan baik. Akan tetapi karena perbedaan kebudayaan (dalam hal ini adanya culture-bound, words yaitu kata-kata yang terikat budaya) maka penyusun mengalami kesulitan untuk memperoleh padanan yang tepat dalam BSa. Untuk mengatasi hal itu diperlukan kecermatan dan pendalaman kebudayaan Indonesia terutama yang berkaitan dengan istilah sapaan yang berupa istilah kekerabatan bahasa Indonesia.
id IOS18064.20158443
institution Universitas Indonesia
institution_id 51
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Indonesia
library_id 492
collection Repository Skripsi (open) Universitas Indonesia
repository_id 18064
city KOTA DEPOK
province JAWA BARAT
repoId IOS18064
first_indexed 2022-12-13T09:07:04Z
last_indexed 2022-12-13T09:07:04Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1752194238887493632
score 17.538404