Politik luar negeri RI melalui KTT Asia - Afrika 2005
Main Authors: | Wawolangi, F.X., author, Add author: Keliat, Makmur, examiner, Add author: Andi Widjajanto, examiner, Add author: Hariyadi Wirawan, supervisor, Add author: Kusnanto Anggoro, examiner |
---|---|
Format: | Masters Bachelors |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://lib.ui.ac.id/detail?id=132946 |
Daftar Isi:
- <b>ABSTRAK</b><br> Tujuan dari tesis ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penggunaan teori soft power dalam Politik Luar Negeri RI. Contoh kasus yang paling nyata adalah ketika Indonesia melaksanakan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika 2005. KTT Asia Afrika 2005 dapat dikatakan sebagai even yang monumental, karena selain KTT tersebut sebagai peringatan pelaksanaan KAA 1955, KTT tersebut menawarkan suatu kerjasama baru di antara negara-negara Asia Afrika pada saat itu. Wajah dunia pada saat itu berubah ketika serangan teroris di Amerika Serikat pada tahun 2001, selanjutnya tindakan unilateralisme AS memaksakan negara-negara lain di dunia untuk menyelamatkan dirinya masing-masing. Di sisi lain, Indonesia sebagai negara yang baru saja mengalami transformasi politik, diharapkan untuk segera mengambil langkah yang terbaik untuk kepentingan nasionalnya. Oleh karena itu Indonesia kembali menawarkan bentuk kerjasama baru yang lebih konkrit dan membangun dalam bentuk NAASP yang disepakati dalam KTT Asia Afrika 2005. Politik Luar Negeri RI melalui KTT Asia Afrika 2005 dapat dikatakan sebagai perwujudan dari teori soft power. Sejauh mana KTT Asia Afrika 2005 dapat mewujudkan kepentingan nasional Indonesia pada saat itu, akan menentukan keefektifan dari soft power itu tersebut. Tesis ini menggunakan pendekatan teori soft power, Joseph Nye sebagai dasar pemikirannya. Selain itu untuk menjelaskan perilaku suatu negara dalam mempertahankan kepentingan nasionalnya, digunakan teori 3 unit analisa Howard Letner. <hr> <b>ABSTRACT</b><br> The main purpose of this thesis is to understand how far the use of soft power theory in Indonesian Foreign Policy. The most obvious case is when Indonesia conducted Asian African Summit Conference 2005. Asian African Summit Conference 2005 can be regarded as a monumental event, because apart from the summit as a commemoration of Asian African Conference 1955, the summit offered a new cooperation between Asian and African countries at that time. The world has changed since 9/11, furthermore unilateral act by US forced another countries to defended their own interests by their own way. On the other hand, Indonesia as a country that recently experienced a political transformation, are expected to take the best decisions immediately for its national interests. Therefore, Indonesia back to offer new form of cooperation more concrete and constructive in New Asian African Strategic Partnership (NAASP) which was agreed in the Asian African Summit Conference 2005. Indonesian foreign policy through the Asian African Summit Conference 2005 can be said as the realization of the soft power theory. How far this summit can bring Indonesian national interests at that time will determine the effectiveness of soft power theory. This Thesis uses the soft power theory by Joseph Nye as its rational approach. In addition to explaining the behavior of the country in defending its national interests, this thesis uses unit analysis theory by Howard Letner.