Perbandingan efektivitas terapi besi intra vena dengan terapi besi oral pada anemia defisiensi besi dalam kehamilan: laporan pendahuluan

Main Authors: Purba, Regina Tatiana, author, Add author: Nugroho Kampono, supervisor, Add author: Handaya, supervisor, Add author: Endy Muhardin Moegni, supervisor, Add author: Joedo, supervisor
Format: Masters Bachelors
Terbitan: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2006
Subjects:
Online Access: http://lontar.ui.ac.id/detail?id=110454
Daftar Isi:
  • Tujuan : Mengetahui efektivitas terapi besi intra vena sebagai terapi anemia defisiensi besi dalam kehamilan. Tempat : Bagian Kebidanan dan Kandungan Universitas Indonesia, RSUPN Cipto Mangunkusumo dan RS Budi Kemuliaan Jakarta. Rancangan penelitian : Uji klinis cara random tanpa pendekatan tersamar. Metode : Penelitian dilakukan selama kurun waktu November 2004 hingga Maret 2006 terhadap 21 pasien dengan usia gestasi 14 - 36 minggu yang didiagnosis sebagai anemia defisiensi besi. Dilakukan randomisasi secara blok sehingga terdapat dua kelompok, yaitu kelompok pertama yang mendapat terapi besi oral sulfas ferosus 3 x 300 mg selama 30 hari dan kelompok kedua mendapat terapi besi intra vena iron sucrose. Penilaian hasil pengobatan dilakukan satu bulan setelah terapi dimulai dengan pemeriksaan Hb, Retikulosit dan Feritin, Dilakukan Pula penilaian efek samping dan kepatuhan pasien. Data dikumpulkan, ditabulasi dan dilakukan analisa statistik dengan uji t tidak berpasangan dan uji Mann Withney. Hasil : Peningkatan nilai Hb yang didapatkan pada kelompok pasien yang mendapat terapi iron sucrose adalah 1.6 gr/dl ± 0.92 gr/dl, dengan nilai maksimum peningkatan Hb yang dicapai adalah 3.8 gr/dl. Sedangkan peningkatan nilai Hb pada kelompok yang mendapat terapi oral adalah 1 gr/dl ± 0.85 gr/dl dengan nilai maksimum peningkatan Hb 2.2 gr/dl. Perbandingan kedua kelompok ini secara statistik tidak didapatkan perbedaan yang bermakna. Perbedaan yang bermakna secara statistik ( p = 0.041 ) didapatkan pads perbandingan nilai feritin akhir, di mana nilai feritin akhir pada kelompok oral adalah 29.71 ug/L ±18.37 ug/L, sedangkan nilai Feritin pada kelompok iron sucrose sebesar 68.21 ug/L ± 55.69 ug/L. Tidak didapatkan efek samping yang serius pada saat pemberian iron sucrose. Kesimpulan : Iron sucrose merupakan terapi alternatif untuk anemia defisiensi besi dalam kehamilan yang dapat mengembalikan simpanan besi tubuh dengan cepat tanpa efek samping yang serius.