NGARAMPE’ BAGULUKNG

Main Authors: Harriska, ., Mering, Aloysius, K. Indrapraja, Diecky
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran , 2015
Online Access: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/9590
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/9590/9410
Daftar Isi:
  • Abstrak: Karya musik Ngarampe’ Bagulukng merupakan penjelmaan dari pengalaman estetik dari peneliti. Ngarampe’ Bagulukng diambil dari bahasa Dayak Kanayatn yang mengandung arti membuka jalan dan menyatu. Tujuan peneliti yaitu membuat komposisi musik Ngarampe’ Bagulukng, memadukan musik tradisional Dayak dengan musik Barat dan mementaskan karya Ngarampe’ bagulukng. Ngarampe’ Bagulukng merupakan sebuah karya seni pertunjukan yang membutuhkan tim untuk memanajemen produksi demi mencapai tujuan. Ada empat fungsi dasar manajemen sebagai proses dinamis yang dikemukakan oleh Jazuli (2013:12) meliputi fungsi-fungsi: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan atau evaluasi. Ngarampe’ Bagulukng menerapkan metode dan tahap penciptaan dalam karya musik meliputi observasi, eksplorasi, improvisasi, pembentukan, dan evaluasi. Maka, karya ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengembangan musik di Kalimantan Barat dan dapat diimplementasikan dalam pelajaran Seni Budaya kelas VII. Kata kunci: Ngarampe’ Bagulukng, musik tradisional, musik Barat Abstract: This piece of music “Ngarampe’ Bagulukng”was the result of the writer’s aesthetic experience. Ngarampe’ Bagulukng is originally Kanayatn Dayaknese whose meaning is to open a way or to unite. The purpose of this research was to compose Ngarampe’ Bagulukng music by mixing Dayaknese traditional music with Western music and to perform it. Ngarampe’ Bagulukng was an art show that needed a team work for the production management in order to reach one goal. Jazuli (2013:12) proposed four basic functions of management as a dynamic process: planning, organizing, activating, supervising, and evaluating. Ngarampe’ Bagulukng applied methods of music piece creation including observing, exploring, improvising, forming, and evaluating. Thus, this piece was expected to be a reference in the development of music in West Kalimantan and be an implementation in cultural art subject for grade VII. Keywords: Ngarampe’ Bagulukng, traditional music, Western music