MAKNA KEINTIMAN PADA PEREMPUAN DEWASA AWAL YANG BELUM MENIKAH
Main Authors: | Badar, Syahrul, Darmawanti, Ira |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Negeri Surabaya
, 2016
|
Online Access: |
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/57144 https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/57144/44952 |
Daftar Isi:
- This purpose of this study was to explore how single young adult women make meaning of apartner, how the intimacy experienced by was based on the current phenomenon of the singleyoung adult women in the age of thirties who have different opinion in defining the intimacywith there partners. Based on the case, being single is the problem on achieving an intimacy.This study used a qualitative method with a phenomenological approach. There were fivesingle young adult women recruited as the respondent. In choosing the respondents this studyused purposive sampling and snowball sampling techniquest. Data were collected using semistructural interviews and analyzed using an interpretative phenomenological analysis (IPA).The result of this study shows that the respondents feel that having a partner helped themachieving the intimacy, but they also worry about restraints and violence that may be done bytheir partner. This study also found that in order to keep a good intimacy, the respondents dogood activities with their partners. They also believe that in the future of their realitionships,will continue to the marriage stage. Key Words: Intimacy, young adult, single Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalan mengenai bagaimana perempuandewasa awal yang belum menikah memahami arti sebuah pasangan, bagaimana keintimanyang dialami oleh perempuan dewasa awal yang belum menikah, serta memahami bagaimanaperempuan dewasa awal yang belum menikah memandang suatu hubungan di masa depan.Penelitian ini diangkat dari fenomena yang terjadi dilapangan pada perempuan dewasa awalberusia tiga puluhan yang belum menikah dimana mereka akan lebih berfariasi dalam memaknai sebuah keintiman dengan lawan jenisnya. Berdasarkan hal tersebut maka alasanbelum menikah adalah sebuah persoalan dalam mencapai sebuah keintiman. Penelitian inimenggunakan metode kualitatif dengan teknik pendekatan fenomenologi. Partisipanpenelitian ini menggunakan lima orang perempuan dewasa awal yang belum menikah,pengambilan partisipan menggunakan teknik purposive sampling dengan bantuan key person,dan dua partisipan yang lain diambil menggunakan teknik snowball sampling. Teknik analisisdata dilakukan dengan menggunakan interpretative phenomenological analysis (IPA). Hasilpenelitian ini mengungkapkan bahwa partisipan merasa diuntungkan dengan adanya seorangpasangan dan mereka juga memiliki kekhawatiran akan sebuah kekangan dan kekerasan yangdilakukan pasangan terhadap mereka. Partisipan melakukan aktifitas yang berkualitasbersama kekasih dan menjaga hubungan keintiman supaya tetap baik, mereka jugamemandangan hubungan di masa depan sehingga mereka memiliki kesiapan untuk menujuhke jenjang pernikahan. Kata kunci: Keintiman, dewasa awal, belum menikah