Bershalawat untuk mendapatkan keberkahan hidup
Adam masih berupa debu dan lempung. Muhammad telah menjadi Nabi waktu itu. Dia telah dipilih Tuhan: Ucapan shalawat untuknya. Begitulah penyair Turki Abad Pertengahan Asyiq Pasha berdendang tentang Nabi Junjungan Muhammad SAW. Tentu saja puisi di atas bukanlah merupakan ungkapan berlebihan jika kita...
Main Author: | AN-NABHANI, Yusuf bin Ismail (-) |
---|---|
Other Authors: | NOER, Muzammal (-) |
Format: | |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Yogyakarta :
Mitra Pustaka
, 2003
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://koleksiperpus.jakarta.go.id/dispusip/opac/detail-opac?id=68056 |
Summary: |
Adam masih berupa debu dan lempung. Muhammad telah menjadi Nabi waktu itu. Dia telah dipilih Tuhan: Ucapan shalawat untuknya. Begitulah penyair Turki Abad Pertengahan Asyiq Pasha berdendang tentang Nabi Junjungan Muhammad SAW. Tentu saja puisi di atas bukanlah merupakan ungkapan berlebihan jika kita memahami bahwa Nabi Pamungkas itu adalah sumber yang diperkenankan Tuhan bagi lahirna seluruh ekstensi di alam semesta. Secara ruhiyyah, dialah induk dari seluruh realitas, meskipun secara fisikal dia baru muncul setelah beribu-ribu tahun dari kemunculan Adam. Dialah nabi pilihan yang paling sempurna di antara ummat manusia. Dari sini kemudian bisa dipahami bahwa bershalawat kepadanya adalah berupaya meluberkan wadah yang sudah penuh dengan berkah. |
---|---|
Physical Description: |
xv, 479 hlm. 21 cm |
Audience: |
DEWASA |