Daftar Isi:
  • Diabetes melitus merupakan gangguan metabolik kronik yang dikarakteristikkan dengan peningkatan glukosa darah yang disebabkan oleh malfungsi sel beta pankreas. Peningkatan glukosa darah tidak terkendali akan mengakibatkan komplikasi makrovaskuler dan mikrovaskuler. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh yoga dan edukasi gizi terhadap kadar glukosa darah sewaktu (GDS) pasien diabetes melitus tipe 2 di Pos Kesehatan Paroki St. Yosef dan Paroki Hati Kudus. Desain penelitian quasi eksperimental, sampel 190 responden yang terdiri dari 82 orang kelompok yoga diberikan latihan yoga 2 kali seminggu selama 4 minggu, 82 orang kelompok edukasi gizi diberikan edukasi 1 kali seminggu selama 4 minggu dan 26 orang kelompok kontrol hanya mengkonsumsi antidiabetik oral secara rutin yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian rata-rata pasien diabetes melitus berusia 55,29 tahun, jenis kelamin perempuan (58,9%), menderita DM ≥ 5 tahun (54,7%) dan pekerjaan ringan (85,3%). Hasil uji bivariat terdapat penurunan signifikan ratarata GDS sebelum dan sesudah intervensi dengan kelompok kontrol (pvalue 0.00;<0.05). Intervensi yoga dan edukasi gizi memberikan pengaruh signifikan terhadap perubahan rata-rata GDS (pvalue 0.00;<0.05); sedangkan usia, jenis kelamin, lama menderita dan pekerjaan pada kedua kelompok intervensi tidak memberikan pengaruh signifikan. Intervensi yoga dan variabel confounding secara simultan memberikan pengaruh terhadap perubahan rata-rata GDS sebesar 54,5% sedangkan intervensi edukasi gizi dan variabel confounding secara simultan memberikan pengaruh terhadap perubahan rata-rata GDS sebesar 66,7%. Disimpulkan yoga dan edukasi gizi berpengaruh terhadap penurunan rata-rata GDS pasien diabetes melitus tipe 2. Rekomendasi untuk pasien DM untuk menjadikan salah satu pilihan aktivitas fisik untuk kontrol glukosa darah dan perawat selalu memberikan edukasi gizi pada pasien DM.