Pengaruh Self Care Activities Terhadap Tingkat Neuropati Perifer Pada Pasien HIV/AIDS di Yayasan Rempah Indonesia Jakarta Utara
Daftar Isi:
- HIV/AIDS merupakan salah satu masalah kesehatan global. Neuropati perifer adalah komplikasi neurologi paling sering pada pasien HIV/AIDS yang tidak disadari sehingga mengganggu aktivitas. Penelitian bertujuan mengetahui Pengaruh self care activities terhadap tingkat neuropati perifer pasien HIV/AIDS. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan Quasi Experiment pre dan posttest design dengan kelompok kontrol. Jumlah sampel 95 responden, 71 responden diberikan intervensi self care activities 2x sehari selama 5 hari dan kontrol 24 responden. Sample diambil secara simple random sampling. Hasil penelitian, mayoritas responden usia >29-60 tahun: 87 responden (91,6%), jenis kelamin laki-laki: 76 responden (80%), lama menderita HIV/AIDS >7 tahun: 44 responden (46,3%), dan lama pengobatan ARV >6 tahun 45 responden (47,3%). Uji bivariat secara statistik ada hubungan bermakna antara jenis kelamin (p:0,02), sedangkan tidak ada hubungan bermakna antara usia (p:0,09), lama menderita HIV/AIDS (p:0,21) dan lama pengobatan ARV (p:0,14) dengan neuropati perifer. Hasil uji multivariat intervensi self care activities (p;0,000) dan usia (p:0,005) berpengaruh terhadap tingkat neuropati perifer. Peluang neuropati perifer terjadi pada kelompok kontrol sebesar 23%, usia lebih tua 61%, jenis kelamin laki-laki 37%, lama menderita HIV/AIDS >7 tahun 11% dan lama pengobatan ARV >6 tahun 2%. Secara keseluruhan intervensi self care activities, usia, lama menderita HIV dan lama pengobatan ARV mempunyai pengaruh terhadap tingkat neuropati perifer. Penelitian ini diharapkan bagi praktik keperawatan memberikan kontibusi pengembangan kemandirian perawat, bagi pendidikan keperawatan pengetahuan tambahan terkait tindakan mandiri dan bagi penelitian keperawatan dimanfaatkan sebagai kajian awal penggunaaan Self care activities dalam asuhan keperawatan pasien HIV/AIDS.