Daftar Isi:
  • US Renal Data Systemmenyatakan akhir tahun 2013 total 441.051 pasien di rawat dengan GGK.Menurut Riskesdas GGK merupakan peringkat ke-10 penyakit tidak menular.Jumlah pasien GGK yang menjalani Hemodialisa di RS Sint Carolus Jakarta mengalami kenaikan padatahun 2016 yaitu 1105 pasien.Pasien yang menjalani terapi hemodialisa mengalami kecemasan dan penurunan self-Efficacy.Terapi Acceptance and Commitment therapy(ACT) merupakan salah satu terapi yang fleksibel dan efisien dalam menangani kasus kecemasan dan penurunan self-Efficacy.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhACT terhadap perubahan kecemasan dan SelfEfficacy pada pasien GGK yang menjalani Hemodialisa di RS Sint Carolus.Desain penelitian menggunakandesain quasi eksperimental.Jumlah sampel 99 responden dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan mayoritas 66,7%usia lansia (>45 tahun), 67,7% laki-laki, 45,4% memiliki tingkat pendidikan tinggi, 56,6% tidak bekerja. Hasil uji beda berpasangan menunjukan ada perubahan kecemasan dan Self-Efficacy yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi p=0.000. Hasil uji beda independen ada perubahan kecemasan dan SelfEfficacy yang signifikan antara kelompok intervensi ACT dengan kelompok kontrol p=0,000. Intervensi ACT secara simultan memberikan pengaruh terhadap perubahan kecemasan sebesar 25% dan perubahan Self Efficacy sebesar 25,5%.Hasil analisa Odds Ratio(OR) adalah dampak dari intervensi ACT memberikan pengaruh terhadap penurunan kecemasan 3 kali dan peningkatan Self-Efficacy4 kali pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol Hal ini berartiACT berpengaruh terhadap perubahan kecemasan dan Self-Efficacy pasien yang menjalani Hemodialisa. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian lebih lanjut sebagai intervensi keperawatan mandiri perawat dalam asuhan keperawatan.