Daftar Isi:
  • Hipertensi merupakan masalah besar tidak hanya terjadi di Negara barat akan tetapi juga di Indonesia karena prevalensinya yang tinggi dan terus meningkat serta keganasan penyakit yang diakibatkannya sangat tinggi seperti stroke, aneorisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Diet hipertensi adalah diet rendah garam yaitu garam natrium seperti yang terdapat di dalam garam dapur (NaCl), soda kue (NaHCO), baking powder, natrium benzoat, dan vetsin (mono natriumglutamat). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, pendidikan, pekerjaan dan sumber informasi terhadap pengetahuan diet rendah garam pada pasien dengan penyakit hipertensi di Puskesmas Pahauman. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelatif, dilakukan pada bulan Oktober - Desember 2013 dengan membagikan kuesioner dan pengambilan sample menggunakan metode purposive sampling dengan responden sebanyak 95 pasien. Metode analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan Chi-square dan Kendall Tau-B Hasil penelitian dengan analisa univariat diperoleh hasil 63.2% berusia 31-59 tahun, 72% berpendidikan rendah, 62.1% tidak bekerja, 58.9% mendapat informasi bukan dari petugas kesehatan, 61.1% berpengetahuan rendah. Dari hasil penelitian analisa bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara usia (nilai p = 0.048) dan pendidikan (nilai p = 0.000) dengan pengetahuan tentang diet hipertensi, dan tidak ada hubungan bermakna antara pekerjaan (nilai p = 0.190) dan sumber informasi (nilai p = 0.870) dengan pengetahuan tentang diet hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan bahwa perlunya informasi dari petugas kesehatan tentang pengenalan jenis makanan yang mengandung tinggi garam pada masyarakat awam sehingga masyarakat memahami dan dapat menjaga pola makan yang sesuai untuk penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Pahauman.