Daftar Isi:
  • DM merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiper glikemik. DM merupakan penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan serta banyaknya komplikasi yang terjadi membuat pasien DM menjadi distress. Komplikasi paling sering ialah polineuropati sensori kaki. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh foot self care terhadap perubahan distress dan polineuropati sensori kaki pada pasien DM tipe 2. Desain penelitian quasy experiment randomized pretestposttest control group. Sampel sebanyak 118 responden (89 kelompok intervensi dan 29 kontrol). Foot self care dilakukan selama 4 minggu, pengukuran menggunakan Diabetes Distress Scale (DDS) untuk mengukur tingkat distress dan monofilament 10g untuk mengukur tingkat polineuropati sensori kaki. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan ada penurunan signifikan tingkat distress (p=0,000) dan polineuropati sensori kaki (p=0,000) sebelum dengan sesudah intervensi. Uji Mann-Whitney menunjukkan ada perbedaan signifikan tingkat distress (p=0,000) dan polineuropati sensori kaki (p=0,002) antara kelompok intervensi dengan kontrol. Hasil regresi logistik ordinal, nilai OR: 8,12 terhadap penurunan tingkat distress dan 2,22 terhadap penurunan tingkat polineuropati sensori kaki. Berdasarkan hasil penelitian, foot self care dapat diterapkan untuk mengurangi tingkat distress dan polineuropati sensori kaki pada pasien DM tipe 2.