Daftar Isi:
  • Stroke adalah kondisi gangguan peredaran darah di otak yang mengakibatkan perubahan fungsi otak. WHO menyebutkan 15 juta orang menderita stroke diseluruh dunia setiap tahun. Stroke berdampak pada penurunan kekuatan otot dan keseimbangan tubuh. Penanganan yang dapat mencegah komplikasi, meningkatkan kemampuan pasien dalam aktivitas sehari-hari, dan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas Strengthening Exercise (SE) terhadap kekuatan otot pada pasien stroke di RSUD Dr. Soedarso Provinsi Kalimantan Barat dengan metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental design dengan randomized pretest-posttest control group. Jumlah sampel 99 responden (75 responden kelompok intervensi Strengthening Exercise (SE, dan 24 responden kelompok kontrol). Mayoritas responden berusia 55-65 tahun, jenis kelamin perempuan (58,6%), dan riwayat stroke dengan serangan pertama (76,8%) dan pembuluh darah yang terkena stroke Arteri Serebri Antorior (53,5%). Uji Wilcoxon menunjukan perubahan kekuatan otot (p=0,000) sebelum dan sesudah intervensi. Uji Two independent sample test menunjukan ada perbedaan kekuatan otot (p=0,000) antara kelompok intervensi dan kontrol. Hasil regresi linear berganda menunjukan ada pengaruh Strengthening Exercise (SE) terhadap perubahan kekuatan otot (p=0,018). Jika dilihat dari persamaan matematis intervensi Stengthening Exercise (SE) memberikan pengaruh sebesar 2,857 kali terhadap kekuatan otot.Dapat disimpulkan bahwa latihan Strengthening Exercise (SE)berpengaruh terhadap kekuatan otot. Penelitian ini merekomendasikan agar intervensi Stengthening Exercise (SE) sebagai dasar pertimbangan untuk terapi alternatif pasien stroke.