Daftar Isi:
  • Status gizi kurang masih menjadi masalah utama di Indonesia. Faktor penyebab langsung terjadinya status gizi kurang pada anak balita yaitu asupan makan dan penyakit infeksi yang diderita balita. Di Jawa Barat terdapat 13,8% balita mengalami gizi kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan zat gizi dan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian gizi kurang pada balita di Desa Wadas Karawang. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah sampel 75 balita yang tinggal di wilayah Desa Wadas Karawang dengan teknik pengambilan sampel dengan cara accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner terkait riwayat penyakit infeksi, form food recall 2x24 jam dan pengukuran status gizi menggunakan indikator BB/U. Analisis data yang digunakan univariat dan bivariat yaitu uji chi-square. Hasil dari penelitian ini menunjukkan balita dengan status gizi tidak gizi kurang 72% dan balita gizi kurang 28%. Sebagian besar balita memiliki tingkat asupan energi, vitamin C, zat besi masih tergolong kurang, untuk tingkat asupan protein dan vitamin A tergolong cukup. Terdapat hubungan antara asupan energi dengan kejadian gizi kurang (p-value=0,048) dan tidak ada hubungan antara riwayat penyakit ISPA (pvalue=0.432), TBC (p-value=0.676), diare (p-value=1.000) dengan kejadian status gizi kurang. Para ibu balita disarankan memberikan makanan yang bergizi seimbang sesuai kebutuhan balita dan melakukan pemantauan berat badan setiap bulan di posyandu.