HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN PROSES TERAPI UAP ISPA PADA BALITA DI UNIT RAWAT JALAN POLI ANAK RSKB CINTA KASIH
Daftar Isi:
- Peran orang tua dalam proses terapi uap antara lain adalah peran sebagai penyedia kebutuhan balita, perawat anak, sosialisasi anak, peran pendidik, dan peran afektif (Maharina, 2013). Berdasarkan survei peneliti masih terdapat peran orang tua pendamping yang diberikan kurang demokratis dalam memberikan pengertian pada anak balita pada saat mendampingi proses terapi uap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran orang tua dengan keberhasilan proses terapi uap ISPA pada balita di unit rawat jalan poli anak RSKB Cinta Kasih. Desain penelitian deskriptif koleratif dengan populasi seluruh orang tua pendamping balita yang melakukan terapi uap. Variabel independen adalah peran orang tua pendamping danvariabel dependen adalah keberhasilan terapi uap. Data penelitian ini adalah hasil jawaban kuesioner dan data tabulasi serta dianalisis menggunakan Uji Fisher dengan program SPSS 23. Dari hasil penelitian peran orang tua pendamping dominan memiliki peran baik sebanyak 36 pendamping (60%) dan keberhasilan terapi uap dominan berhasil sebanyak 55 yang berhasil (91,7%). Hasil uji kolerasi Fisher diperoleh pValue 0,147 (P Value > 0,05). Hasil P Value > 0,05 menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara peran pendamping dengan keberhasilan terapi uap. Dari hasil penelitian ini diharapkan orang tua dapat memberikan peran yang baik saat mendampingi balita yang melakukan terapi uap.