Pengaruh Aktivitas Mengunyah Permen Karet Rendah Gula Terhadap Rasa Haus Dan Implikasinya Selama Interdialisis Pada Pasien Yang Menjalankan Hemodialisa Di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta
Daftar Isi:
- Haemodialysis merupakan tindakan yang tepat untuk menggantikan kerja ginjal meskipun harus dilakukan pembatasan asupan cairan yang mengakibatkan sebagian besar pasien mengeluh mengalami mulut kering. Salah satu cara untuk merawat mulut kering adalah mengunyah permen karet rendah gula untuk merangsang sekresi saliva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektifitas sesudah mengunyah permen karet rendah gula terhadap rasa haus dan implikasinya selama interdialisa pada pasien yang menjalankan hemodialisa di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan desain penelitian non equipalen control group pre test – post test pada kelompok intervensi mengunyah permen karet rendah gula dan kelompok kontrol. Metode sampling dengan Purposive Sampling. Jumlah sampel 121 responden dengan kelompok intervensi 89 responden dan kelompok kontrol 32 responden. Metode analisa data dengan uji t-test dan regresi linier berganda. Hasil penelitian melalui uji independen t-test menunjukkan adanya perbedaan bermakna rasa haus kelompok intervesi terhadap kelompok kontrol (p=0,001<0,05). Berdasarkan uji regresi linier berganda secara simultan menunjukkan bahwa dengan mengunyah permen karet rendah gula berpengaruh terhadap rasa haus sebesar 0,212 kali dibandingkan dengan tidak mengunyah permen karet walaupun tidak signifikan (p=0,460). Mengunyah permen karet berpengaruh terhadap IDWG (p=0,000),Berpengaruh terhadap jumlah urine (p=0,013),Berpengaruh terhadap jumlah minum (p=0,011). Penelitian ini dapat digunakan perawat dalam tindakan mandiri dengan cara edukasi kepada pasien yang sedang menjalankan terapi hemodialisa dalam mengurangi rasa haus akibat dari pembatasan cairan.