Daftar Isi:
  • Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah gangguan fungsi renal yang irreversible. Angka kejadian GGK meningkat dari tahun ke tahun. Fungsi ginjal akan mengalami penurunan pada tahap End stage renal disease (ESRD) dan dibutuhkan terapi hemodialisa. Salah satu kunci keberhasilan HD yaitu kepatuhan terhadap cairan. Kepatuhan asupan cairan merupakan salah satu permasalahan pada pasien hemodialisa yang mengalami GGK. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, lama hemodialisa dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan pembatasan cairan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 59 orang pasien di RS AL Dr Mintohardjo, yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Analisis univariat diperoleh, jenis kelamin pasien mayoritas adalah laki-laki (62,7%), pendidikan SD-SMA (71,2%), pengetahuan pasien baik (62,7%), lama hemodialisa >1 tahun (55,9%), mendapat dukungan keluarga baik (84,7%) dan mayoritas memiliki tingkat ketidak kepatuhan pembatasan cairan (59,3%). Analisis bivariat menggunakan uji statistik Chi Square dan Kendall Tau B, diperoleh ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan cairan (p value=0,023); namun tidak ditemukan adanya hubungan antara kepatuhan pembatasan cairan dengan jenis kelamin (p value=0,095), pendidikan (p value =0,244), pengetahuan (p value=0,094) dan lama hemodialisa (p value = 0.063). Disarankan untuk perawat hemodialisa agar dapat memberikan penyuluhan tentang pembatasan asupan cairan menggunakan media yang komunikatif seperti leafleat atau poster yang dapat dengan mudah dilihat oleh pasien. Untuk keluarga pasien disarankan lebih meningkatkan dukungan keluarga terutama dukungan penghargaan dan informasional untuk mencapai kepatuhan pembatasan cairan pasien HD yang lebih baik.