Daftar Isi:
  • Resiko Infeksi luka infus (ILI) apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan phlebitis. Phlebitis merupakan salah satu dampak infeksi nosokomial yang dapat menurunkan mutu layanan keperawatan. Tujuan penelitian untuk meng identifikasi faktor – faktor yang berhubungan dengan resiko ILI pada pasien dewasa di rumah sakit X. Metode penelitian deskriptif korelasi dengan desain cross sectional. Jumlah sampel 196 pasien usia 20-65 tahun yang di rawat di ruang medikal bedah rumah sakit X. Analisis statistik menggunakan uji Chi-square, hasil univariat ditemukan tidak phlebitis 58,2%. Jenis cairan infus yang digunakan isotonik 64,8%, lokasi pemasangan infus di vena metakarpal 68,4%, ukuran kateter intravena 22.G 65,8%, usia responden 20-40 tahun 63,3%, lama terpasang infus 24-48 jam 84,2%. Hasil bivariat menunjukan ada hubungan yang signifikan antara jenis cairan infus (p=0,000), lokasi pemasangan (p=0,000), ukuran kateter intravena (p=0,000) dengan resiko ILI. Tidak ada hubungan antara usia ( p=0,280), dan lama terpasang (p=0,431) dengan resiko ILI. Perawat penting mematuhi SOP pemasangan infus, memilih lokasi pemasangan infus yang ideal, dan ukuran kateter intravena disesuaikan dengan kebutuhan pasien untuk mengurangi terjadinya resiko ILI.