Daftar Isi:
  • Kejadian penyakit infeksi di Rumah Sakit dianggap sebagai suatu masalah serius karena mengancam kesehatan dan keselamatan pasien dan petugas kesehatan secara global. Petugas kesehatan berisiko terpajan penularan penyakit infeksi nosokomial yang berasal dari sumber infeksi yang diketahui atau yang tidak diketahui seperti benda terkontaminasi, jarum suntik bekas pakai dan benda tajam lainnya, untuk itu diperlukan APD yang merupakan peralatan yang digunakan tenaga kesehatan untuk melindungi diri dan mencegah infeksi nosokomial. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan petugas dalam penggunaan APD petugas kamar bedah RSMK-Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian cross sectional dengan sampel sebanyak 30 orang petugas kamar bedah yang dilakukan dengan tehnik total sampling, alat pengumpulan data menggunakan kuisoner yang dilakukan pada bulan April 2015,. Data dianalisis secara statistik dari hasil uji chi square dikatakan bermakna apabila mempunyai nilai p-value < 0,05 dan tidak bermakna apabila mempunyai nilai p-value > 0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa 66% responden patuh dalam penggunaan APD dan 33.3% tidak patuh, pada variabel pengetahuan menunjukkan ada hubungan kepatuhan petugas dalam penggunaan APD dengan nilai P value = 0.030, sedangkan variabel sikap, fasilitas, umur, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja dan jabatan menunjukkan tidak ada hubungan. Dari hasil penelitian disarankan agar rumah sakit perlu melakukan penyegaran dan meningkatkan pengetahuan petugas kamar operasi dalam kegiatan pelatihan internal dan eksternal, meningkatkan sarana dan prasarana, melakukan audit internal dan penghargaan bagi petugas yang patuh dalam penggunaan APD.