Daftar Isi:
  • AKI di Indonesia masih tergolong cukup tinggi, dari enam provinsi di Indonesia salah satunya adalah Provinsi Banten. AKI sebenarnya dapat dicegah atau dikurangi dengan adanya pengenalan tanda bahaya kehamilan oleh para ibu hamil dan kepatuhan dalam pemeriksaan kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Kramatwatu Kabupaten Serang. Desain penelitian yang digunakan adalah studi komparatif cross sectional. Pengambilan data dengan menggunakan data sekunder yaitu data dari buku KIA ibu pada bulan Januari 2018. Jumlah sampel 120 responden yang terdiri dari 60 rekam medik ibu hamil yang mempunyai tanda bahaya kehamilan dibandingkan dengan 60 rekam medik ibu hamil yang tidak mempunyai tanda bahaya. Analisis data menggunakan uji statistic Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan ibu yang mengalami tanda bahaya kehamilan 61,4% usia beresiko, 54,0% paritas multipara, 56,5% pendidikan dasar, 58,3% bekerja dan 50,9% tidak teratur dalam pemeriksaan kehamilan. Tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil di Puskesmas Kramatwatu Kabupaten Serang adalah 7,5% perdarahan pervaginam, 15% pre-eklamsia & eklamsia, 0,8% ketuban pecah dini, 2,5% gerak janin tidak terasa dan 24,2% anemia. Ada hubungan bermakna antara usia dengan tanda bahaya kehamilan (p-value 0,017). Tidak ada hubungan bermakna antara paritas, pekerjaan, pendidikan, keteraturan pemeriksaan kehamilan dengan tanda bahaya kehamilan (p-value ≥0,05). Disarankan untuk petugas kesehatan dapat memberi perhatian lebih kepada para ibu hamil yang berkunjung sehingga ibu dapat mengenali dan menghindari faktor-faktor resiko yang mempengaruhi kehamilan.