Hubungan dukungan orang tua dengan kemandirian pada anak tunagrahita tingkat SD di SLB Negeri Weri Kecamatan Larantuka
Daftar Isi:
- Anak tunagrahita adalah anak yang mengalami hambatan atau keterlambatan dalam fungsi intelektual dan mengakibatkan tingkat kecerdasan anak dibawah rata-rata (IQ < 70) disertai ketidakmampuan adaptasi perilaku yang muncul selama masa perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan orang tua dengan kemandirian pada anak tunagrahita tingkat SD di SLB Negeri Weri Kecamatan Larantuka. Metode penelitian yang digunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelatif dan pendekatan cross sectional, sampel dalam penelitian ini 45 dengan teknik total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil analisis univariat menunjukan responden dengan dukungan orang tua secara keseluruhan (62,2%), dukungan emosional tinggi (86,7%), dukungan instrumental tinggi (80,0%), dukungan penilaian tinggi (84,8%), dukungan informasional tinggi (86,7%), dan kemandirian anak tunagrahita (84,4%). Analisa bivariat dengan uji Kendall,s Tau b dengan α = 0,05, secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan emosional (ρ = 0.031), dukungan instrumental (ρ = 0.003), dukungan penilaian (ρ = 0.002), dukungan informasional (ρ = 0.002), dukungan orang tua secara keseluruhan dengan kemandirian anak tunagrahita (ρ = 0.001). Diharapkan agar sekolah lebih menekankan pentingnya dukungan orang tua pada anak tunagrahita sehingga anak dapat mengembangkan kemampuannya untuk meningkatkan kemandirian anak.