Daftar Isi:
  • Temper tantrum merupakan ekspresi kemarahan yang berlebihan dikarenakan ketidaksukaan atau ketidakberhasilan anak terhadap sesuatu hal dapat diungkapkan dengan perilaku menangis, berteriak, dan gerakan tubuh yang kasar atau agresif. Kondisi temper tantrum dapat berkelanjutan hingga mengarah ke masalah yang serius. Salah satu faktor penyebab temper tantrum adalah pola asuh. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan karakteristik dan pola asuh orang tua dengan kejadian anak temper tantrum usia prasekolah di kampung rawa. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji statistik menggunakan uji chi square. Berdasarkan gambaran variabel karakteristik orang tua di Kampung Rawa persentase terbesar responden berusia dewasa awal (26-35 tahun) 56.1%, pendidikan terakhir SMP dan SMA 86.7%, tidak bekerja 69.4%, pola asuh yang digunakan demokratis 81.6%, positif terjadi temper tantrum pada anak usia prasekolah sebanyak 21.4%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan bermakna karakteristik orang tua dengan pola asuh yaitu usia (p=0,933), pendidikan terakhir (p=0,717), pekerjaan (p=358), dan ada hubungan bermakna pola asuh dengan kejadian temper tantrum pada anak usia prasekolah (p=0,000). Berdasarkan hasil penelitian diatas peneliti menyarankan bagi perawat dapat melakukan sosialisasi mengenai temper tantrum kepada masyarakat melalui media ataupun secara langsung.