Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Self Efficacy Aktivitas Fisik Dengan Resiko Terjadinya Penyakit Kardiovaskular pada Masyarakat Kelurahan Jatimurni
Daftar Isi:
- ABSTRAK Penyakit kardiovaskular menjadi kategori utama penyakit tidak menular yang mematikan. Faktor resiko seperti kurangnya self efficacy dalam beraktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) sehingga meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan IMT dan Self Efficacy aktivitas fisik dengan resiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Penelitian dilakukan pada Bulan Juni 2018 dengan desain cross sectional. Sampel sebanyak 100 responden diambil secara purposive sampling. Penelitian menggunakan kuesioner self efficacy aktivitas fisik dan Framingham Cardiovascular Risk Score. Hasil analisis univariat mayoritas responden berusia dewasa pertengahan (65%), perempuan (53%), klasifikasi tekanan darah prehipertensi (40%), tidak menggunakan obat anti hipertensi (93%), tidak merokok (81%), tidak memiliki diabetes melitus (93%), lingkar pinggang diatas normal (74%), indeks massa tubuh obese I (42%), self efficacy berkeyakinan tinggi (51%) dan resiko terjadinya penyakit kardiovaskular rendah (71%). Hasil analisis uji Kendall’s tau c didapatkan tidak ada hubungan bermakna antara IMT (p=0,508) dan self efficacy aktivitas fisik (p=0,09);p>0,05 dengan resiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Simpulan penelitian ini secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara IMT dan self efficacy aktivitas fisik dengan resiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Masyarakat disarankan untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap resiko penyakit kardiovaskular dan bagi peneliti selanjutnya menguji faktor-faktor resiko lain terhadap terjadinya penyakit kardiovaskular.