Daftar Isi:
  • Hampir setengah dari semua kematian balita yang ada di dunia disebabkan oleh kekurangan gizi. Kekurangan gizi pada balita dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Jumlah balita di Indonesia yang mengalami gizi buruk sebanyak 3,8% dan gizi kurang sebanyak 14,0%. Provinsi Sumatera Utara berada pada urutan ke-19 dari 34 Provinsi dalam masalah kekurangan gizi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2019 di Puskesmas Gunungsitoli Idanoi dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak balita di Puskesmas Gunungsitoli Idanoi. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun sebanyak 246 responden. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi-square dan bila tidak memenuhi syarat menggunakan uji fisher dengan derajat kemaknaan 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan pekerjaan ibu (p=0,043) dan jumlah anak dalam keluarga (p=0,015). Faktor yang tidak berhubungan dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu (p=0,485), pendidikan ibu (p=0,616), pendapatan keluarga (p=0,511), riwayat penyakit infeksi (p=0,913), dan riwayat pemberian ASI eksklusif (p=0,847). Puskesmas diharapkan bekerja sama dengan berbagai lintas sektor terutama program pelatihan keterampilan usaha ekonomi desa dan juga lebih menggalakkan program KB pada pasangan usia subur. Kata Kunci : Anak balita, faktor sosio-ekonomi, status gizi. Daftar Pustaka : 26 buku (1997-2018) dan 39 jurnal (2003-2018)