Daftar Isi:
  • Nyeri merupakan ungkapan subyektif yang dapat mempengaruhi fisiologis dan psikologis khususnya pada pasien post op fraktur. Perawat hendaknya dapat menilai dan mengelola nyeri dengan baik melalui pengetahuan dan sikap dengan pendekatan manajemen nyeri yang baik. Tujuan penelitian : mengetahui faktor–faktor yang berhubungan dengan sikap perawat dalam manajemen nyeri nonfarmakologi Guided imagery (GI) pada pasien post operasi fraktur di RS. Sint Carolus. Jakarta Metode penelitian: desain penelitian deskriptif korelatif dengan metode cross sectional. Jumlah sampel 40 perawat yang diambil secara total sampling. Hasil : Hasil analisis menggunakan uji kendall tau dengan nilai tingkat kemaknaan 95% ( =0.05) , mayoritas responden memiliki pengetahuan baik (62,5%) dengan nilai p value = 0.012 , lama kerja lebih dari 10 tahun (70%) nilai p value = 0.608, pendidikan DIII keperawatan ( 97%) nilai p value= 0.596, usia lebih dari 45 tahun (37,5%) nilai p value = 0.779. Simpulan : ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap perawat dalam manajemen nyeri non farmakologi Guided imagery pada pasien post operasi fraktur. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama kerja, pendidikan dan usia dengan sikap perawat dalam manajemen nyeri non farmakologi guided imagery pada pasien post operasi fraktur di Rs.Carolus. Saran : bagi perawat ruang bedah agar dapat mempertahankan kualitas layanan dengan sikap yang positif . Diperlukan acuan dan sarana bagi perawat dalam melakukan manajemen nyeri nonfarmakologi khususnya guided imagery.