Hubungan antara Peran Orang Tua dengan Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi di Sekolah Menengah Pertama Katolik Pati Beda Lewokluok, Flores Timur
Daftar Isi:
- Masa remaja merupakan proses awal kematangan organ reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan kesehatan menyeluruh, meliputi fisik, mental maupun sosial dan terhindar dari segala gangguan yang berkaitan dengan sistem, fungsi maupun proses reproduksi. Oleh karena itu, orang tua dituntut untuk berperan dalam mengajarkan pendidikan kesehatan reproduksi kepada remaja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara peran orang tua dengan tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan alat ukur kuesioner dan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Metode pengambilan sample adalah sampling sistematis dengan jumlah sample sebanyak 75 responden. Hasil analisis univariat menunjukkan 48 responden (64%) memiliki peran orang tua sebagai pendidik kurang baik, 42 responden (56%) memiliki peran orang tua sebagai pengawas kurang baik, 43 responden (57,3%) memiliki peran orang tua sebagai konselor kurang baik, 46 responden (61,3%) memiliki peran orang tua sebagai panutan kurang baik dan 40 responden (53,3%) memiliki pengetahuan yang rendah tentang kesehatan reproduksi. Pada analisis bivariat dengan uji statistik Rank Order Correlation diketahui bahwa tidak ada hubungan antara peran orang tua sebagai pendidik, pengawas dan panutan dengan tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan ada hubungan antara peran orang tua sebagai konselor dengan tingkat pengetahuan remaja tetang kesehatan reproduksi. Hasil penelitian yang telah diperoleh terdapat 40 responden yang memiliki pengetahuan yang rendah, maka remaja di SMPK Pati Beda memerlukan informasi mengenai kesehatan reproduksi yang benar dari orang tua. Oleh karena itu, diharapkan SMPK Pati Beda bekerjasama dengan tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan kepada orang tua sehingga orang tua memiliki kesadaran, pengetahuan dan kemampuan untuk memberikan pendidikan kepada remaja tentang kesehatan reproduksi.