Daftar Isi:
  • Kesadaran masyarakat akan keamanan material terhadap bahaya kebakaran perlu ditingkatkan dengan pengembangan flame retardant dari P2O5 dan lignin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari flame retardant berbasis P-Lignin. Metode pembuatan flame retardant menggunakan metode baru yang lebih singkat dan ekonomis. Lignin dilarutkan dengan metansulfonat lalu P2O5 dimasukkan dan dilakukan pengadukan dengan magnetic stirrer selama 2 jam pada suhu 5oC kemudian dilakukan uji gugus fungsi dengan FTIR, uji komposisi unsur material dengan EDX dan uji sifat termal dengan TGA. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua sampel P-Lignin mengandung gugus fungsi lignin dan fosfat yang menandakan bahwa P-Lignin telah berhasil disintesa. Berdasarkan pengujian EDX (Energy Dispersive X-ray), semua sampel P-Lignin yang telah disintesa memiliki unsur fosfor yang bervariasi. Semakin besar massa P2O5 maka semakin tinggi kandungan unsur fosfor pada P-Lignin. Hasil pengujian TGA menunjukkan bahwa semakin besar kandungan gugus fosfat maka semakin baik sifat termal dari P-Lignin. Hal ini dilihat dari sampel P-Lignin dengan P2O5 sebanyak 33 gr yang menunjukkan hasil terbaik diantara sampel yang lain dikarenakan sampel tersebut mempunyai daya tahan temperatur yang tinggi pada suhu 750-900oC menghasilkan persen berat residu anorganik yang lebih sedikit yaitu 12%. Kata kunci: Flame retardant, P-Lignin, FTIR, EDX, TGA.