Kajian pusaran arus halmahera (Halmahera Eddy) menggunakan data satelit multisensor dan hidrografi serta kaitannya dengan produktivitas Cakalang (Katsuwonus pelamis)

Main Author: Gentio Harsono
Format: Book 54 hlm
Bahasa: ind
Terbitan: IPB Press , 2014
Subjects:
Online Access: http://library.sttalhidros.web.id//index.php?p=show_detail&id=709
Daftar Isi:
  • Wilayah perairan ekuator Pasifik barat dikenal mempunyai karakter oseanografi yang sangat dinamis. Perairan wilayah ini merupakan tempat persilangan (cross road) massa air yang berasal dari bumi belahan selatan dan belahan utara Samudera Pasifik serta tempat pembentukan massa air Arlmdo dan Arus Sakai Katulistiwa Utara. Perairan ini juga dikenal mempunyai suhu permukaan laut paling hangat di dunia (rata-rata sepanjang tahunnya > 29�C). tingkat prasipitasi yang tinggi dibanding evaporasinya Lapisan permukaannya terisolasi oleh lapisan penghalang (barrier layer) yang menahan naiknya massa air bawahnya (upwelling) menjadikan perairan ini miskin akan klorofil pada lapisan permukaannya (oligotropik). Meskipun produktivitas primemya rendah, pada kenyataannya perairan ini banyak menduktmg berbagai habitat jenis ikan tuna Wilayah yang dikenal dengan Warm Pool ini bahkan menyuplai bagian terbesar produksi tuna dunia (> LS juta ton pertahlm) di Samudera Pasifik atau sekitar 40% jumlah tangkapan tuna dunia dihasilkan dari wilayah perairan ini. Dua spesies tuna yang ditangkap didominasi oleh Cakalang (Kalsuwonus pelamis) dan Madidihang (7711mm albacores). Salah saru fenomena yang mmarik dikaji adalah arus pusar Halmahera (Halmahera Eddy/HE) yang terbentuk akibat tubrukan antara dua arus berlawanan arah yaitu Arus Mindanao dari bumi belahan utara dan Arus Pantai Utara Papua (New Guinea Coastal Current dan New Guinea Coastal Under Current) dari bumi belahan selatan. Halmahera Eddy juga sebagai pembentuk sumber massa air Arlindo (Indonesia Through Flow) di gerbang timur yang mcmpakan bagian dari sirkulasi arus tennohalme global. Pertemuan massa air dari dua belahan bumi ini membentuk &ont lautan tempat dimana sumber massa air Arus Saka! Katulistiwa Utara dibentuk. Terbentuknya Halmahera Eddy (dan juga Mindanao Eddy) akan menjadi sumber utama variabilitas dalam proses biologi dan biogeokimia di perahan ini. Penelitian ini bertujuan untuk: ( ]) Mengkaji karakteristik HE berdasarkan citra klorolil Aqua MODIS, data altimteri dan data hidrograti; (2) Mengkaji pertumbuhan dan pergmn HE secara skala waktu dan ruang; (3) Mengkaji hubungan pergeseran HE dengan produktivitas cakalang di sekitar perairan studi. Penelitian ini mengambil lokasi di perairan antara Mindanao dengan Papua dimana HE terbentuk, selama satu dasawarsa mulai Juli 2002 sampai Desember 2012. Data yang digunakan meliputi sebaran klorofil-a permukaan dari citra satelit Aqua MODIS, data hidrogmfi berupa vektor arus dari Shipboard ADCP dan raut suhu dan salinitas dari XCT D/CT D dari Survei Tropical Ocean Climate Study (T OCS), data anomali muka laut dari satelit Jason-l passingrrack #164 dan passingrrack #253 Sedangkan data tangkapan cakalang diperoleh data log book kapal purse-seine yang berlabuh di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Binmg Sulawesi Utara, Western Central Pacific F isherles Commission (WCPFC) dalam kategori data public domain, dan Dinas Perikanan Kelautan Kabupaten Halmahera Utara. Halmahera Eddy diidentifikasi berdasarkan rona kloroliI-a permukaan tinggi yang membentuk jejak pada sirkulasi pusaran arus HE. Verifikasi dilakukan secara kualitatifterhadap karakter umum eddy antisiklonik seperti raut klorofil-a pennukaan, suhu permukaan laut, vektor arus dan sebaran melintang suhu dan salinitas di bawah lapisan permukaannya. Metode sensus digunakan dalam pengambilan data statistik sepeni posisi pusat pusaran, besar diameter pusaran, bentuk rona dan nilai konsentrasi kloroliI-a permukaan selama periode penelitian, sehingga diperoleh data deret waktu karakter HE. Analisis dilakukan untuk melihat pola variasi antar waktu melalui analisis harmonik dan analisis penapis lintasan jalur. Untuk melihat dinamika permukaan HE dari citra altimetri dilakukan melalui diagram Hovmoller. Hasilnya penelitian menunjukkan identifikasi struktur permukaan HE menggunakan citra klorofila permukaan memperlihatkan timbulnya rona klorofil-a yang terbentuk akibat sirkulasi alirannya, konsentrasi klorofil-a permukaan tinggi terjadi pada bagian tepi membentuk sabuk kloroEI-a tinggi, sedangkan bagian dalamnya konsentrasi klorofil-a permukaan lebih rendah. Dalam parameter suhu permukaan laut, karakter Halmahera Eddy ditandai dengan raut suhu permukaan laut yang lebih hangat dibagian tengah pusaran dibandingkan pada bagian tepinya. Hasil verifikasi data klorofil dengan hidrografi menunjukan bahwa sebaran klorofil-a tinggi, vektor arus di sisi utara mengarah ke timur laut dan di sisi selatannya mengarah ke barat laut menandakan adanya sirkulasi antisiklonik eddy.