Pengolahan gelombang permukaan laut menggunakan metode Sverdrup Munk Bretschneider (SMB) di Perairan Pulau Pabelokan
Main Author: | Eko Setiawan |
---|---|
Format: | Book xxiv, 152 hal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
STTAL
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://library.sttalhidros.web.id//index.php?p=show_detail&id=384 |
Daftar Isi:
- Gelombang merupakan salah satu fenomena osenaografi yang sangat berpengaruh untuk kegiatan-kegiatan dilaut terutama kaitannya dengan keselamatan pelayaran, untu mendapatkan data gelombang tersebut memerlukan biaya yang tinggi. Untuk itu, sebagai alternatif digunakanlah metode peramalan dengan menggunakan input data angin. Salah satu metode peramalan gelombang yang digunakan adalah metode Sverdrup Munk Bretschneider (SMB). Pulau Pabelokan merupakan salah satu aset nasional yangg didalamnya terdapat installasi gas bumi yang dikelola olah CNOOC SES Ltd dan merupakan pulau dengan aktifitas yang tinggi. Di Pulau Pabelokan terdapat stasiun Meteorologi dan stasiun pengukuran gelombang yang diletakkan di installasi pengeboran cinta komplek yang terletak tidak jauh dari Pulau Pabelokan. Untuk mendapatkan karakteristik gelombang dengan menggunakan metode SMB diperlukan input data berupa arah dan kecepatan angin, data yang digunakan adalah data angin dengan rentang waktu antara 2014 s.d 2015. Gelombang representatif hasil metode SMB dibandingkan dengan hasil pengukuran gelombang di area pengeboran Cinta Komplek milik CNOOC dengan alat yang digunakan Live Uninterupted Water Sensor (LUWES). Data yang dihasilkan melalui perhitungan SMB dibandingkan dengan data hasil pengukuran langusng, dari hasil pengolahan menggunakan metode SMB, Hmax = 3,45 m, Hmin = 0,02 m, Hs = 2,3 m dan Hrata-rata = 1,1 m. Data hasil pengukuran langsung mendapatkan Hmax = 3,75 m, Hmin = 0,01 m, Hs = 0,62 m, dan Hrata-rata = 0,37 m.