Kajian Transformasi Peta Dari Peta Rupa Bumi Sistem Proyeksi UTM ke Peta Laut Sistem Proyeksi Mercator (Studi Kasus Peta Teluk Jakarta)

Main Author: Heri Ebtanta
Format: Book xi, 116 hal
Bahasa: ind
Terbitan: STTAL , 2012
Subjects:
Online Access: http://library.sttalhidros.web.id//index.php?p=show_detail&id=295
Daftar Isi:
  • Peta laut dan peta rupa bumi memiliki sistem proyeksi yang berbeda yaitu peta laut menggunakan sistem proyeksi Mercator sedangkan peta rupa bumi menggunakan sistem proyeksi Universal Tranverse Mercator (UTM) sedangkan untuk datum vertikal pada peta Iaut. Untuk kedalaman dihitung dari kontur nol yang berada pada air rendah terendah ! lowest low water sea level (LLWS) untuk ketinggian dihitung dari Mean sea level (MSL) dan garis pantai didasarkan pada air tinggi rata-rata air laut / Mean High Water Level (MHWL) sedangkan untuk peta rupa bumi kontur no! berada pada air rata-rata laut/Mean Sea level (MSL). Dalam latihan gabungan diperlukan kesepahaman dalam penentuan koordinat peta, hal ini karena dalam operasi gabungan tersebut menggunakan beberapa peta dengan sistem proyeksi dan penggunaan datum yang berbeda. Untuk kapai biasanya menggunakan peta laut sedangkan untuk pasukan darat menggunakan peta topografi. Untuk menghindari agar tidak terjadi kesalahan informasi koordinat diperlukan peta yang mempunyai sistem referensi yang sama. Untuk pemetaan yang lebih besar dari 12,5 km x 12,5 km dan lebih kecil dari 100 km x 100 km dapat digunakan metode Iauf. Dengan metode ini' akan didapatkan nilai penyimpangan yang akan digunakan untuk menentukan berdasarkan besar sekala peta yang akan digunakan.