Mempertanyakan Realitas Gen Z Dalam Episode Pilot Serial TV HBO “Euphoria”
Main Authors: | Mochtar, Dian Harigelita, Rahadian, Bambang Tri, Darmawan, Hikmat |
---|---|
Format: | Article info application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurbalurban.pascasarjanaikj.ac.id/index.php/jurnalurban/article/view/53 https://jurbalurban.pascasarjanaikj.ac.id/index.php/jurnalurban/article/view/53/66 |
Daftar Isi:
- This paper questions the reality of Generation Z portrayed in the pilot episode of HBO’s teen series, ‘Euphoria’ (2019) through narrative discourse analysis. First, the article gives an overview of the preceding teen dramas and the topics they’ve touched upon, and how Euphoria fits into the genre. Secondly, it defines and elaborates more on what is expected of a pilot episode and who are ‘Gen Z’? Next, following Edward Said’s example, this article critically analyses the narrative discourses within the series while trying to elaborate on the realities faced by Gen Z in the global and local sense. In conclusion, though ‘Euphoria’ tries to tackle the underlying problem of drug and anti-depressant abuse in Gen Z, the edgy aesthetics and overly sexual content are unnecessary distractions.Artikel ini mempertanyakan realitas Generasi Z yang digambarkan dalam episode percontohan serial remaja HBO, ‘Euphoria’ (2019) melalui pendekatan analisis wacana naratif. Pertama, artikel ini memberikan ikhtisar tentang drama remaja sebelumnya dan topik yang telah mereka sentuh dan bagaimana Euphoria termasuk ke dalam genre tersebut. Kedua, artikel ini mendefinisikan dan menguraikan lebih lanjut tentang apa yang diharapkan dari episode percontohan dan siapa ‘Gen Z’? Selanjutnya, mengikuti teladan Edward Said, artikel ini secara kritis menganalisis wacana naratif dalam serial tersebut sambil mencoba mengelaborasi realitas yang dihadapi Gen Z dalam arti global dan lokal. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa meskipun ‘Euphoria’ mencoba untuk mengatasi masalah mendasar yakni penyalahgunaan obat dan anti-depresan di Gen Z, estetika unik dan konten yang terlalu seksual adalah distraksi yang sejatinya tidak perlu dihadirkan.