Daftar Isi:
  • (Rizky Ari Aditya), 2021, Kajian Tingkat Kerentanan Bencana Banjir di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Tugas Akhir, Program Studi: Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Dosen Pembimbing: Moch. Shofwan, S.Pd., M.Sc. Kabupaten Sidoarjo termasuk daerah dengan kondisi kerentanan bencana yang mempunyai kelas risiko bencana yang tinggi berdasarkan data IRBI BNPB Tahun 2013. Kecamatan Waru berdasarkan dari interpretasi citra satelit sentinel 2 memiliki kepadatan penduduk yang tinggi di Provinsi Jawa Timur jika melihat Peraturan Daerah No. 6. Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029 Kecamatan Waru rawan bencana banjir (Pasal 54). Metode penelitian menggunakan analisis skoring overlay dan deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data berupa survei instansi dan observasi. Hasil penelitian ini adalah analisis sebaran daerah rawaan bencana banjir di Kecamatan Waru tahun 2021 dengan metode skoring dan overlay berdasarkan kondisi karakteristik Kecamatan Waru dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 kelas kerawanan banjir yaitu: tidak rawan cukup rawan dan sangat rawan. Kelas tidak rawan seluas 74,11 Ha atau 2,4% tersebar pada Desa Medaeng dan Desa Bungurasih. Kelas cukup rawan seluas 1054,12 Ha atau 34,8% tersebar di Desa Tambak Oso dan Desa Tambak Rejo. Kelas sangat rawan seluas 1903,77 Ha atau 62,8% tersebar di seluruh desa di Kecamatan Waru. Tingkat kerentanan banjir berdasarkan analisis skoring dan ovelay. menghasilkan 3 kelas kerentanan banjir di Kecamatan Waru yaitu: rendah sedang dan tinggi. Kelas kerentanan rendah seluas 46,2% tersebar di Desa Bungurasih, Tambak Sumur, Tambak Rejo, Tambak Sawah, dan Tambak Oso. Kelas kerentanan sedang seluas 10,4% tersebar di Desa Janti, Wedoro, dan Wadungsari. Kelas kerentanan tinggi seluas 43,4% tersebar di Desa Medaeng, Pepelegi, Waru, Kedungrejo, Kureksari, Ngingas, Tropodo, Kepuh Kiriman, dan Berbek Kata kunci: Banjir, Bencana, Kecamatan Waru, Kerentanan,