Daftar Isi:
  • UD Songkok Nizam merupakan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memproduksi songkok, topi khas bangsa Indonesia. UD Songkok Nizam telah melakukan pengendalian kualitas terhadap produk yang mereka produksi, namun masih terdapat produk gagal yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Padahal produk gagal tersebut berpengaruh pada keuntungan yang diperoleh perusahaan dikarenakan biaya yang dikeluarkan meningkat. Penelitian ini menggunakan metode metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Melalui penerapan metode ini, Perusahaan UD. Songkok Nizam Gresik dapat mengurangi tingkat kerusakan produk dan mempertahankan kualitas produk. Dari hasil Penelitian selama periode April UD. Songkok Nizam memproduksi Sebanyak 9925 dan telah terjadi kecacatan Sebanyak 587 kerusakan, dengan rincian cacat jenis rontok 366 kerusakan, Cacat Bludru 97 kerusakan, Jahitan tidak singkron, 123 kerusakan, Dari diagram pareto dapat mengetahui Tingkat kerusakan / cacat yang dominan yaitu terjadi pada cacat rontok dengan tingkat kerusakan sebesar 62,40% dari keseluruhan, sedangkan untuk yang kedua yaitu jahitan tidak singkron 21,00%, yang ketiga jenis cacat bludru 16,60%., Berasarkan hasil analisis FMEA ditemukan Nilai RPN tertinggi Sebesar 546 yaitu cacat rontok, kedua jahitan tidak singkron sebesar 384, dan ketiga cacat bludru sebesar 36. Kata Kunci : Pengendalian kualitas, Produk gagal, Failure Mode And Effect Analysis (FMEA)