KONSEP PREDESTINASI MENURUT RASUL PAULUS BERDASARKAN ROMA 8:29-30 DAN IMPLIKASINYA BAGI GEMBALA DAN JEMAAT GPDI IMMANUEL BENGKULU

Main Author: Nenometa, Yorim
Format: Thesis application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: REPOSITORY STTAB , 2019
Subjects:
Online Access: https://sci-r.sttab.ac.id/ops/index.php/repo-sttab/preprint/view/7
https://sci-r.sttab.ac.id/ops/index.php/repo-sttab/article/view/7/7
Daftar Isi:
  • Kitab Roma merupakan salah satu kitab yang ditulis oleh Rasul Paulus dan ditujukan kepada jemaat gereja mula-mula di kota Roma. Kitab ini merupakan kitab yang mengajarkan tentang predestinasi dalam pasal 8:29-30. Kitab ini mencantumkan pemilihan Allah bagi manusia untuk diselamatkan dari sejak semula.Keselamatan Allah kepada orang yang percaya kepadaNya hanya melalui iman kepada Yesus Kristus. Bukan karena perbuatan baik tetapi karena Anugerah Allah yang diberikan melalui darah Kristus. Dalam penulisan skripsi ini penulis membahas tentang konsep predestinasi menurut Rasul Paulus berdasarkan Roma 8:29-30 di mana Rasul Paulus menekankan predestinasi yang telah dikerjakan oleh Allah sejak semula. Dan predestinasinya atas kedaulatan Allah. Konteks ini berbicara mengenai pemilihan Allah kepada orang yang telah ditentukan dari sejak semula oleh Allah untuk mendapatkan keselamatan dari Kristus. Rasul Paulus menenkankan tentang pemilihan dan penetapan Allah sejak semula dan tidak bisa diganggu gugat. Artinya apa yang telah dikerjakan oleh Allah tidak bisa diubah oleh siapa pun dan predestinasi ini  tidak ada campur tangan manusia, karena manusia tidak mungkin datang kepada Allah kecuali Allah yang menggerakan orang itu dan memanggilnya. Penulis melihat bahwa gembala dan jemaat GPdI Immanuel Bengkulu belum memahami mengenai predestinasi karena dalam pemahaman mereka juga tidak mengerti tentang panggilan Allah terjadi sejak semula dan tidak ada unsur manusia artinya manusia tidak aktif dalam panggilan, dan juga tidak bisa menolak panggilan Allah.Hal ini disebabkan karena dasar pengajaran menganut pengajaran armenianisme yang menolak presestinasi. Dengan penulisan ini maka konsep predestinasi bisa diterapkan kepada gembala dan GPdI Immanuel Bengkulu.