Perencanaan IPAL Komunal Untuk Penanggulangan Pencemaran Di Sungai Ciwalen Dan Cigulampeng Akibat Limbah Industri Penyamakan Kulit
Format: | Bachelors |
---|---|
Terbitan: |
#CREATOR_ORGNAME#
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://digilib.polban.ac.id\/download.php?id=33648 |
Daftar Isi:
- Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada industri penyamakan kulit sudah dibuat oleh satu industri. Adapun sebanyak 52 industri lainnya belum memiliki IPAL. Air limbah yang dihasilkan oleh 52 industri tersebut dibuang langsung ke Sungai Ciwalen dan Cigulampeng sehingga menyebabkan pencemaran. Penyelesaian terhadap masalah itu dilakukan dengan perencanaan IPAL Komunal untuk menanggulangi pencemaran di Sungai Ciwalen dan Cigulampeng. Tujuan Tugas Akhir ini, membuat perencanaan IPAL Komunal, dan menghitung estimasi biaya pembangunan serta operasional IPAL Komunal. Landasan perencanaan yang digunakan adalah Basic Design Consideration dari teori Waste Water Treatment Plan yang meliputi pertimbangan terhadap area pelayanan, desain populasi, karakteristik air limbah, proses pengolahan dan peralatan yang digunakan. Dalam perencanaan ini data diperoleh dari dua sumber, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer seperti jumlah industri, luas kawasan industri, dan industri yang telah memiliki IPAL. Data Sekunder seperti peta lokasi kawasan industri, debit air limbah industri per hari, karakteristik air limbah industri, dan jumlah pertumbuhan produksi industri. Perencanaan IPAL ini, meliputi: rencana area pelayanan dapat melayani 52 industri penyamakan kulit. Rencana desain populasi dapat melayani pengolahan air limbah hingga 15 tahun ke depan sesuai dengan pertumbuhan produksi yang ada. Berdasarkan data pertumbuhan produksi industri yang ada, debit air limbah mengalami peningkatan secara berkala sehingga pembangunan IPAL bisa direncanakan menjadi 3 tahap per 5 tahun. Tahap I dengan kapasitas 28.3333 m3 per hari, tahap II dengan kapasitas 9.430 m3 per hari, dan tahap III dengan kapasitas 9.430 m3 per hari. Rencana karakteristik air limbah yang akan diolah terdiri dari 560 mg/L TSS, 3500 mg/L BOD, 1800 mg/L COD, 30 mg/L Ammonia Total, 40 mg/L Crom Total, dan 14,8 mg/L Sulfida. Rencana proses pengolahan air limbah yang digunakan terdiri dari proses pengolahan secara fisika, kimia, dan biologi. Rencana peralatan yang digunakan terdiri dari bak ekualisasi, bak koagulasi dan flokulasi, bak sedimenasi awal, bak aerasi, bak sedimentasi akhir, dan bak desinfektan. Estimasi biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan dan operasional IPAL. Biaya pembangunan IPAL tahap I sebesar Rp. 15.959.986.462,-, tahap II sebesar Rp.6.087.025.782,-, dan tahap III sebesar Rp.7.489.380.475,-. Adapun estimasi biaya operasional IPAL tahap I sebesar Rp. 86.869.034.190,-, tahap II sebesar Rp. 24.149.813.865,- dan tahap III sebesar Rp. 14.230.673.356,-. Rekapitulasi dari biaya pembangunan dan operasional IPAL tahap I, II, dan III sebesar Rp. 154.785.914.130,-. Kata Kunci: Perencanaan IPAL, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Estimasi Biaya Pembangunan, Biaya Operasional.