Pembuatan Heater Box Dengan Memanfaatkan Panas Gas Buang Motor Untuk Pemanas Makanan

Format: Bachelors
Terbitan: #CREATOR_ORGNAME# , 2017
Subjects:
Online Access: http://digilib.polban.ac.id\/download.php?id=18164
Daftar Isi:
  • Kotak pemanas makanan (heater box) dibuat untuk memudahkan dalam layanan pesan antar (delivery order) agar makanan yang diterima oleh konsumen tetap dalam kondisi hangat. Kotak pemanas tersebut di desain secara khusus untuk menjaga temperatur ruangan yang digunakan untuk menghangatkan makanan agar temperatur makanan tidak cepat menurun sehingga kualitas makanan tetap terjaga. Sumber panas untuk kotak pemanas makanan ini memanfaatkan panas gas buang kendaraan. Australia New Zeeland Food Authority (ANZFA) menyatakan bahwa temperatur panas ideal yang dibutuhkan pada makanan sebesar 60⁰C. Material kotak pemanas yang diperlukan berupa plat yang terbuat dari alumunium sebagai media penghantar panas dan glass wool sebagai insulator pada kotak tersebut. Gas buang dialirkan pada ruangan bagian luar tempat penyimpanan makanan, dimana ruangan tersebut diberi sekat untuk jalur aliran gas buang agar gas buang cepat tersebar dan panas lebih cepat berpindah pada plat alumunium sehingga gas buang dapat memanaskan ruangan tempat penyimpanan makanan. Energi input maksimum gas buang yang bisa dimanfaatkan pada heater box tanpa menggunakan isolasi sebesar 338,25 kJ, sedangkan pada heater box dengan menggunakan isolasi sebesar 2732,35 kJ. Energi tersebut mampu menghangatkan makanan sebanyak lebih dari 1 kg selama satu jam. Temperatur makanan yang dihasilkan dapat mencapai 60⁰C-70⁰C pada putaran 3000 rpm menit ke-60, dan putaran 4000 rpm menit ke-45 sampai menit ke-50 pada heater box menggunakan isolasi. Kata kunci: alumunium, energi, glass wool, kotak pemanas, temperatur gas buang.