PERENCANAAN PELAPISAN ULANG TIPE LENTUR PADA PERKERASAN LENTUR DENGAN MENINGKATKAN ANGKA PCN PADA RUNWAY BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG
Format: | Bachelors |
---|---|
Terbitan: |
Polban
, 2006
|
Subjects: |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Peningkatan pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter dan kemunculan banyak low Cost Airline akan memicu peningkatan pergerakan angkutan udara pada Bandara Husein Sastranegara yang pada tahap selanjutnya mengembalikan pola pergerakan sebelum krisis moneter. Diyakini fasilitas bandara khususnya landas pacu tidak akan mampu mengakomodasi permintaan maskapai penerbangan untuk pengopersian pesawat yang memiliki kapasitas beban pesawat yang besar. Pihak PT. Angkasa Pura 11 selaku pengelola Bandara Husein Sastranegara mengaku kewalahan dalam menyikapi derasnya permintaan maskapai penerbangan untuk pengopersian pesawat yang memiliki kapasitas beban pesawat yang besar. Hal ini disebabkan oleh landasan pacu tidak mampu menahan beban pesawat pada saat landing maupun take off. Kekuatan struktur Landasan pacu yang digambarkan oleh angka PCN (Pavement Calssification Number) tidak mampu mengimbangi perlakuan beban pesawat yang digambarkan oleh angka ACN (Aircraft Classification Number). Atas dasar pemikiran itu Penulis mencoba melakukan perencanaan pelapisan ulang (overlay) perkerasan pada runway Bandara Husein Sastranegara untuk meningkatkan angka PCN (Pavement Calssification Number).Dalam studi ini terdapat tiga bagian pokok bahasan, yaitu peramalan lalu-lintas angkutan udara, perencanaan pelapisan ulang untuk meningkatkan angka PCN, dan evaluasi penigkatan angka PCN terhadap kebutuhan panjang runway. Peramalan lalu-lintas berusaha mencari proyeksi pergerakan, pesawat, penumpang, dan kargo di masa yang akan datang. Peramalan lalu-lintas menghasilkan estimasi pergerakan pesawat, penumpang, dan kargo sampai dengan tahun 2020. Perencanaan Pelapisan ulang dengan meningkatkan angka PCN dilakukan terhadap runway Bandara Husein Sastranegara Bandung. Pesawat rencana yang digunakan adalah B 737-400. Berdasarkan hasil perencanaan pelapisan ulang, dilakukan evaluasi terhadap kebutuhan panjang runway bandara, yaitu hasil perhitungan kebutuhan panjang runway disesuaikan dengan kondisi eksisting runway dengan menetapkan batasan-batasan efisiensi kapasitas maksimum pesawat rencana. Studi ini menyimpulkan bahwa untuk mampu menampung permintaan maskapai penerbangan untuk pengopersian pesawat yang memiliki kapasitas beban pesawat yang besar, pihak pengelola bandara yang dalam hal ini adalah PT. Angkasa Pura II harus melakukan peningkatan terhadap kekuatan perkerasan runway dengan melakukan pertimbangan-pertimbangan untuk menyesuaikan dengan kondisi eksisting daerah di sekitar runway.