ANALISIS RETURN ON INVESTMENT (ROI) SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PRODUK PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY, TBK

Format: Bachelors
Terbitan: Polban , 2004
Subjects:
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Agar dapat menjalankan kegiatan usaha perusahaan dengan efektif, manajer memerlukan data yang lebih rinci melebihi data yang disajikan dalam laporan laba rugi. Oleh karena itu, manajer dapat membagi perusahaan ke dalam segmensegmen kemudian menentukan pendapatan, biaya, dan laba dari segmen-segmen itu yang diperlukan untuk menilai kinerja segmen untuk membuat perencanaan dan pengendalian internal. Salah satu jenis segmen adalah produk. Produk merupakan sebuah pusat laba yang kinerjanya diukur dari laba yang diperoleh. PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company,Tbk., sebuah perusahaan publik yang mengungkapkan informasi segmen dalam laporan keuangannya, membagi segmen usahanya berdasarkan pengelompokkan produk secara umum yaitu menjadi segmen minuman dan segmen makanan. PT Ultrajaya mengukur kinerja segmen produknya tersebut dengan cara menghitung persentase kenaikan dan penurunan laba yang diperoleh segmen pada suatu periode dibandingkan dengan periode yang lalu. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kenaikan laba tahun 2003 lebih tinggi daripada kenaikan laba tahun 2002, kecuali laba kotor segmen minuman yang lebih rendah persentase kenaikannya sebesar 30,93%. Secara umum perusahaan menganggap bahwa kinerja segmen tersebut semakin baik. Dalam kenyataannya kenaikan laba tersebut tidak menunjukkan kinerja segmen yang sesungguhnya karena perusahaan tidak memperhitungkan investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba. Alat ukur yang lebih tepat adalah dengan menggunakan analisis Return on Investment (ROI). Hasil perhitungan ROI menunjukkan bahwa ROI kedua segmen pada tahun 2002 dan 2003 terus meningkat tetapi pada segmen minuman terjadi penurunan terhadap ROS sebesar 2,43% pada tahun 2002 dan penurunan Investment Turnover pada tahun 2003 sebesar 0,04%. Selain itu, terjadi penurunan Investment Turnover segmen makanan di tahun 2002 sebesar 0,4%. Hasil analisis yang dilakukan terhadap hasil perhitungan dan informasi-informasi yang diperoleh dari perusahaan menunjukkan bahwa penurunan unsur ROI lebih banyak disebabkan oleh meningkatnya jumlah investasi sehingga perusahaan perlu menilai kembali efektivitas dan efisiensi aktiva yang diinvestasikan pada segmen minuman dan segmen makanan ini.